0
Saturday 13 July 2024 - 01:42
NATO - Rusia & India:

WaPo: Para pejabat AS ‘Frustrasi’ dengan Pandangan ‘Buruk’ dari Pelukan Putin-Modi 

Story Code : 1147384
Russian President Vladimir Putin and Indian Prime Minister Narendra Modi
Russian President Vladimir Putin and Indian Prime Minister Narendra Modi
Washington mencoba membujuk India untuk menjadwalkan ulang kunjungan Perdana Menteri Narendra Modi ke Moskow agar tidak bertepatan dengan pertemuan puncak para pemimpin NATO di AS minggu ini, klaim Washington Post.

Para pejabat AS khawatir melihat negara-negara besar di Asia terlibat dengan Rusia, pada saat yang sama negara-negara Barat bersikeras bahwa Rusia dikucilkan di panggung dunia karena konflik di Ukraina, kata sumber yang mengetahui masalah tersebut kepada surat kabar tersebut.

Anggota senior kabinet kini “frustasi,” kata laporan itu. Gambarannya “mengerikan,” kata salah satu sumber, sementara sumber lain menyebut situasinya “sangat tidak pantas.”

Modi menyebut Presiden Rusia Vladimir Putin sebagai seorang teman dan memberinya apa yang media Barat gambarkan sebagai “pelukan erat” selama perjalanannya ke Moskow. Kedua belah pihak menggambarkan kunjungan tersebut sebagai kunjungan yang sangat sukses.

Vladimir Zelensky dari Ukraina menegur pemimpin India tersebut karena hubungannya yang baik dengan Putin, dan menyebut kunjungan tersebut sebagai “kekecewaan besar dan pukulan telak terhadap upaya perdamaian.” Dia juga mengatakan bahwa Modi telah memberikan pelukan kepada “penjahat paling berdarah di dunia.”

Ukraina menuduh Rusia menyerang sasaran sipil, termasuk rumah sakit anak-anak di Kyiv, pada hari yang sama ketika Putin dan Modi bertemu. Moskow membantah klaim Kyiv dan menyalahkan rudal pencegat Ukraina atas kerusakan rumah sakit tersebut.

Menurut Post, Washington telah menyampaikan kepada India keinginannya agar kunjungan Modi tidak dilakukan bersamaan dengan KTT NATO. Misalnya, dalam percakapan antara Wakil Menteri Luar Negeri AS Kurt Campbell dan Menteri Luar Negeri India Vinay Kwatra pada awal Juli, Campbell mengatakan dia berharap perjalanan tersebut akan dijadwal ulang.

Rasa frustrasi Amerika rupanya diungkapkan oleh Duta Besar AS Eric Garcetti, tambah surat kabar itu. Saat konferensi pers di New Delhi pada hari Kamis (11/7), dia mengatakan India tidak boleh menganggap remeh persahabatan AS.

“Saya menghormati India menyukai otonomi strategisnya. Tapi di masa konflik, tidak ada yang namanya otonomi strategis,” ujarnya.

India dan Rusia memiliki hubungan yang telah berlangsung selama puluhan tahun, dengan kesepakatan kerja sama masa depan di berbagai bidang yang ditandatangani selama kunjungan Modi ke Moskow. Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov menyatakan bahwa Barat “cemburu” terhadap kemitraan ini.[IT/r]
Comment