Imam Khamenei Menerima Al-Assad, Memuji Perlawanan Suriah
Story Code : 1138855
Imam Khamenei pada hari Kamis (30/5) memuji “identitas istimewa” Suriah di wilayah tersebut, dan mengatakan bahwa hal itu disebabkan oleh perlawanan negara Suriah.
“Posisi khusus Suriah di kawasan ini menonjol karena identitas ini, dan fitur penting ini harus dipertahankan,” katanya kepada Presiden Suriah.
Lebih lanjut Imam Khamenei menyatakan bahwa “Identitas istimewa Suriah, kata Imam Khamenei, terbentuk pada era mendiang Hafez Assad dengan berdirinya front perlawanan dan berdiri melawan Barat.
“Identitas ini selalu berkontribusi pada persatuan nasional Suriah,” tambah Imam Ali Khamenei.
Imam Khamenei juga memuji Presiden Al-Assad atas pendiriannya yang tegas, dengan mengatakan “setiap orang harus melihat keistimewaan khusus pemerintah Suriah, yaitu perlawanan, di depan mata mereka.”
Dia mengatakan pihak Barat dan pendukungnya di wilayah tersebut mencoba menggulingkan sistem politik Suriah dan menghapusnya dari persamaan regional melalui perang yang mereka lakukan terhadap negara tersebut, namun mereka tidak berhasil.
“Sekarang mereka ingin menggunakan metode lain, termasuk janji-janji yang tidak pernah mereka penuhi, untuk mengeluarkan Suriah dari permasalahan regional,” tambahnya.
Imam Khamenei menekankan perlunya Suriah dan Iran memperkuat hubungan mengingat kedua negara merupakan pilar poros perlawanan”.
Imam Khamenei menyinggung tekanan politik dan ekonomi Amerika dan Eropa terhadap Iran dan Suriah, dan mengatakan kedua negara harus mengatasi situasi ini dengan meningkatkan kerja sama dan mengaturnya.
Ia juga menyinggung upaya "almarhum Presiden Raisi" untuk meningkatkan kerja sama antara Iran dan Suriah di berbagai bidang.
“Sekarang Pejabat Presidan Mokhbar, yang memiliki kekuasaan sebagai presiden, melanjutkan pendekatan yang sama dan kami berharap semua urusan akan berjalan sebaik mungkin,” tambahnya, merujuk pada penjabat Presiden Mohammad Mokhber.
Di tempat lain dalam sambutannya, Imam Khamenei mengkritik kelambanan negara-negara regional dalam menghadapi kekejaman “Israel” di Gaza, dengan mengutip KTT Liga Arab baru-baru ini di Manama di mana “banyak kesalahan yang dilakukan terhadap Palestina dan Gaza, namun beberapa negara juga bertindak baik. ".
Dalam pertemuannya dengan Imam Khamenei, Al-Assad menyampaikan belasungkawanya kepada Pemimpin, pemerintah dan bangsa Iran atas kehilangan yang terjadi baru-baru ini.
“Hubungan Iran-Suriah adalah hubungan strategis yang berkembang di bawah bimbingan Yang Mulia,” ujarnya.
Raisi dan mendiang Menteri Luar Negeri Hossein Amir-Abdollahian memimpin penerapan pedoman ini, tambah Assad.
Al-Assad menyinggung “karakter rendah hati, bijaksana dan etis” Presiden Raisi dan menyebutnya sebagai contoh nyata dari posisi dan slogan Revolusi Islam.
"Tn. Raisi memberikan dampak penting terhadap peran Republik Islam di kawasan dan masalah Palestina dalam tiga tahun terakhir, serta memperdalam hubungan antara Iran dan Suriah,” ujarnya.
Al-Assad menyinggung evolusi perlawanan di wilayah tersebut, dan mengatakan bahwa setelah lebih dari 50 tahun, perlawanan telah menjadi pendekatan agama dan politik.
Dia mengatakan posisinya selalu bahwa kemunduran apa pun terhadap Barat akan membawa kemajuan bagi negara tersebut.
“Saya mengumumkan beberapa tahun yang lalu bahwa biaya perlawanan lebih rendah dibandingkan biaya kompromi, dan masalah ini sekarang menjadi sangat jelas bagi rakyat Suriah. Peristiwa di Gaza dan kemenangan perlawanan membuktikan kepada masyarakat di wilayah tersebut bahwa perlawanan adalah sebuah prinsip,” katanya.
Al-Assad juga berterima kasih kepada Pemimpin Revolusi Islam atas “perannya yang menonjol dan penting dalam mendukung perlawanan di kawasan dan juga mendukung Suriah di semua arena”.
“Pernyataan Anda mengandung poin-poin penting, namun ada satu poin yang lebih penting bagi saya, ketika Anda menekankan bahwa ‘semakin kita mundur, semakin banyak pula pihak lain yang akan maju’,” jawab Imam Khamenei, seraya mencatat bahwa “Tidak ada keraguan mengenai masalah ini dan ini telah menjadi slogan dan keyakinan kami selama lebih dari 40 tahun.”[IT/r]