Pentagon Mengonfirmasi Penghentian Pasokan Senjata ke Israel
Story Code : 1133745
Pengiriman telah ditarik karena kekhawatiran mengenai operasi Rafah, menurut Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin
Washington belum memutuskan nasib akhir senjata-senjata tersebut tetapi khawatir tentang kemungkinan penggunaannya di kota Palestina tersebut, kata kepala Pentagon dalam sidang kongres pada hari Rabu (8/5).
“Kami akan terus melakukan apa yang diperlukan untuk memastikan bahwa Zionis Israel memiliki sarana untuk mempertahankan diri,” kata Austin, menambahkan “Namun demikian, kami saat ini sedang meninjau beberapa pengiriman bantuan keamanan jangka pendek dalam konteks peristiwa yang sedang berlangsung di Rafah.”
Dia mencatat, belum ada keputusan final mengenai nasib pengiriman tersebut.
Pernyataan Kepala Pentagon itu muncul ketika tank dan pasukan Israel memasuki distrik timur Rafah pada Senin malam, merebut perbatasan utama antara Gaza dan Mesir. Hal ini didahului dengan serangan udara terhadap kota padat penduduk tersebut.
“Kami sudah sangat jelas mengenai langkah-langkah yang kami ingin Zionis Israel perhitungkan, untuk menjaga warga sipil sebelum pertempuran besar terjadi,” kata Austin. “Kami tentu ingin tidak ada pertempuran besar yang terjadi di Rafah, namun fokus kami adalah memastikan kami melindungi warga sipil.”
Situs berita Qatar Al Araby melaporkan pada hari Selasa, mengutip sumber, bahwa Washington telah memberi Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu “beberapa hari” untuk mencapai kemenangan simbolis di kota Palestina tersebut.
Penghentian pasokan senjata akan menandai contoh pertama Amerika Serikat menahan pengiriman senjata ke negara Yahudi tersebut sejak serangan Hamas pada 7 Oktober terhadap Israel dan serangan balasan di Yerusalem Barat, tulis FT. Pemerintahan Presiden Joe Biden dilaporkan telah menyetujui lebih dari 100 pengiriman senjata ke Israel sejak 7 Oktober.
Outlet tersebut juga mengutip seorang pejabat senior AS yang tidak disebutkan namanya yang mengklaim bahwa pengiriman yang dihentikan itu mencakup 1.800 bom seberat 2.000 pon dan 1.700 bom seberat 500 pon.
Tidak ada penundaan yang terkait dengan pendanaan tambahan sebesar $14,1 miliar untuk Zionis Israel yang disahkan bulan lalu, menurut pejabat senior tersebut.
“Kami berkomitmen untuk memastikan Zionis Israel mendapatkan setiap dolar yang dialokasikan sebagai tambahan,” katanya, seraya menambahkan bahwa Washington baru saja menyetujui senjata dan peralatan senilai $827 juta untuk Zionis Israel.
Duta Besar Zionis Israel untuk PBB, Gilad Erdan, mengatakan kepada Channel 12 News Zionis Israel bahwa dia tidak yakin AS akan berhenti memasok senjata ke Israel namun menyebut keputusan tersebut “sangat mengecewakan.”[IT/r]