Hamas: Berlanjutnya Perang di Gaza Akan Membuat Seluruh Wilayah Lepas Kendali
Story Code : 1091417
Ismail Haniyeh, kepala Politbiro gerakan tersebut, menyampaikan peringatan tersebut pada hari Kamis (26/10), hari ke-20 mengenai perang tanpa henti yang dilakukan rezim terhadap wilayah pesisir yang sejauh ini telah merenggut lebih dari 7.000 nyawa.
“Memang saat ini kawasan itu sudah menjadi hot plate,” tambah Haniyeh.
Namun pejabat Hamas juga menyatakan, "Pada hari ke-20 perang ini, kami menegaskan bahwa perlawanan di Gaza berjalan dengan baik."
Rezim melancarkan perang setelah Hamas dan gerakan perlawanan Jihad Islam yang berbasis di Gaza melancarkan operasi terbesar mereka melawan Zionis Israel selama bertahun-tahun dalam serangan mendadak, yang dijuluki Operasi Badai Al-Aqsa, sebagai tanggapan atas kejahatan intensif rezim pendudukan terhadap warga Palestina.
Sekitar 1.500 tentara Zionis Israel dan pemukim ilegal tewas dalam operasi tersebut dan ratusan lainnya ditawan.
“Sudah 20 hari, dipimpin oleh Brigade al-Qassam (sayap militer Hamas), perlawanan terus melakukan serangan, melindungi perbatasannya, dan menyampaikan pesannya dengan darah,” kata Haniyeh.
“Penjajah tidak akan bisa pulih karena serangan strategis dan kekalahan telak yang dideritanya,” tambahnya.
“Gerakan saat ini tidak boleh berhenti sampai di sini, dan Badai al-Aqsa harus terus berlanjut demi generasi masa depan kekuatan perlawanan,” kata Haniyeh, seraya menambahkan, “Pertempuran ini akan mengubah jalannya sejarah dan akan bergerak menuju pencapaian tujuan-tujuan yang diharapkan.” tujuan tertinggi bangsa ini, yang telah menderita karena ketidakadilan sejarah."
Pemimpin Hamas mengatakan perlawanan adalah “gerakan pembebasan nasional,” sementara “terorisme adalah penjajah dan mereka yang mendukungnya dan tetap diam terhadap pembantaian.”
Haniyeh, sementara itu, mengatasi kejatuhan Tel Aviv di Gaza ke dalam krisis kemanusiaan dengan memblokir air, makanan, dan listrik ke wilayah yang terkepung sejak awal perang.
“Saya menyerukan pembukaan seluruh penyeberangan, khususnya penyeberangan Rafah, dan masuknya semua kebutuhan Gaza tanpa batasan atau syarat apa pun,” ujarnya.
“Kami menyerukan pengiriman cepat semua yang dibutuhkan Gaza, dan tidak dapat diterima jika musuh mengendalikan apa yang masuk ke jalur tersebut.”[IT/r]