WSJ: Israel Menunda Invasi Gaza atas Permintaan AS
Story Code : 1091124
Washington dilaporkan ingin membentengi pangkalan di wilayah tersebut terlebih dahulu
Washington telah membujuk Yerusalem Barat untuk “menunda” operasi yang direncanakan sampai “akhir minggu ini,” kata pejabat AS dan Zionis Israel yang tidak disebutkan namanya kepada surat kabar tersebut. Sementara itu, Pentagon dilaporkan telah “berusaha keras” untuk mengerahkan selusin sistem pertahanan udara ke pangkalan-pangkalan di Arab Saudi, UEA, Kuwait, Irak, Yordania dan Suriah.
Para pejabat Zionis Israel mengatakan kepada WSJ bahwa upaya diplomatik untuk membebaskan sandera yang masih ditahan oleh Hamas, dan penyediaan bantuan kemanusiaan ke Gaza, juga menjadi faktor dalam keputusan untuk menunda serangan tersebut.
Serangan drone dan roket telah menargetkan pasukan Amerika setidaknya sepuluh kali di Irak dan tiga kali di Suriah selama tujuh hari terakhir. Komando Pusat AS (CENTCOM) awalnya melaporkan tidak ada kerusakan atau korban jiwa akibat serangan tersebut. Namun, pada hari Selasa CENTCOM mengatakan kepada NBC News bahwa serangan pesawat nirawak pada tanggal 18 Oktober di pos terdepan Al-Tanf di Suriah menyebabkan “cedera ringan” pada 20 tentara.
Beberapa milisi yang sebelumnya tidak dikenal telah mengaku bertanggung jawab atas serangan tersebut. AS menuduh Iran dan Korps Garda Revolusi Islam “mendukung” para militan, namun tidak memberikan bukti apa pun mengenai kesalahan Iran.
Zionis Israel menyatakan perang terhadap Hamas setelah serangan kelompok Palestina pada tanggal 7 Oktober, yang mengakibatkan kematian sekitar 1.400 warga Zionis Israel. 200 lainnya ditawan. Pemerintah di Yerusalem Barat telah berjanji untuk “membubarkan” Hamas dan selamanya mengubah wajah Gaza, dan telah melancarkan serangan artileri berat dan udara terhadap wilayah tersebut sebagai persiapan untuk invasi darat.
AS telah mendukung rencana perang Zionis Israel dan menjanjikan bantuan militer miliaran dolar. Pentagon juga telah mengerahkan dua kelompok penyerang kapal induk dan pasukan ekspedisi Marinir ke Mediterania timur.[IT/r]