Hizbullah Serang Pos Perbatasan Israel, Konsolidasikan Formula Sayyid Nasrallah
Story Code : 1087875
Dalam sebuah pernyataan, Kantor Hubungan Media Hizbullah menegaskan bahwa Perlawanan Islam tegas dalam membalas agresi Zionis Israel terutama ketika para martir tewas dalam serangan tersebut.
“Sebagai pembalasan tegas terhadap agresi Zionis pada hari Senin, 9 Oktober 2023, yang mengakibatkan syahidnya tiga pejuang pemberani, Mujahidin: Hussam Ibrahim, Ali Ftouni, dan Ali Hodroj, pejuang Perlawanan Islam menargetkan situs Zionis Jerdah, menghadapi Daerah Dhaira di Lebanon, dengan peluru kendali,” bunyi pernyataan yang dibawakan oleh Al-Manar.
“Operasi tersebut mengakibatkan beberapa korban di antara tentara pendudukan Zionis Israel,” tambah pernyataan itu.
“Perlawanan Islam menegaskan kembali tekadnya untuk memberikan tanggapan tegas dan pantang menyerah terhadap serangan Zionis Israel yang mengancam keamanan tanah air kita dan kesejahteraan warga negara kita, terutama ketika tindakan tersebut mengakibatkan hilangnya nyawa para martir kita secara tragis.”
Sayyid Nasrallah telah berulang kali memperingatkan entitas Zionis agar tidak melakukan serangan terhadap sasaran milik Hizbullah, dan menekankan bahwa Perlawanan Islam di Lebanon akan dengan tegas membalas setiap agresi Zionis Israel.
Sementara itu pada hari Rabu (11/10), koresponden Al-Manar di Lebanon selatan melaporkan penembakan Israel di wilayah perbatasan Lebanon, termasuk ketinggian yang terletak di sekitar Dhaira, Yareen, Marwaheen dan Teir Harfa.
Samer Al-Hajj Ali, koresponden kami, menambahkan bahwa sirene berbunyi di markas UNIFIL di Naqoura.
Sementara itu, Unit Juru Bicara tentara Israel mengumumkan bahwa militer pendudukan “meluncurkan serangan balasan ke Lebanon pada hari Rabu setelah rudal ditembakkan dari wilayah Lebanon ke posisi militer Zionis Israel di perbatasan.”
“Serangan itu terjadi di dekat kota Arab al-Aramshe di Israel, di seberang desa Dhaira di Lebanon,” The Jerusalem Post mengutip pernyataan tentara Zionis Israel.[IT/r]