Ynet: Campur Tangan Rezim ‘Israel’ dalam Konflik Sudan 

Kementerian luar negeri Zionis 'Israel' telah terlibat dalam "pembicaraan mediasi" antara militer Sudan dan Pasukan Dukungan Cepat [RSF] paramiliter negara yang kuat, yang berjuang untuk kontrol penuh atas Sudan, harian Zionis 'Israel' Yediot Aharonot melaporkan pada hari Minggu (16/4), mengutip pejabat Zionis yang tidak disebutkan namanya.

Suara tembakan, artileri berat, dan ledakan bergema di ibu kota Sudan, Khartoum, dan kota-kota besar lainnya untuk hari kedua pada hari Minggu.

Puluhan warga sipil tewas dalam kekerasan yang pecah setelah berbulan-bulan ketegangan antara militer dan RSF.

Sudan setuju untuk menormalisasi hubungannya dengan rezim Tel Aviv di bawah kesepakatan tahun 2020 yang ditengahi oleh presiden AS saat itu Donald Trump yang dikenal sebagai "Abraham Accords", yang melihat Uni Emirat Arab [UEA], Bahrain dan Maroko juga menjalin hubungan diplomatik dengan rezim pendudukan.

Langkah itu memicu kemarahan dan kemarahan di seluruh negara Muslim. Ribuan orang dan aktivis Sudan, bersama dengan beberapa faksi politik, turun ke jalan untuk mengutuk perjanjian kontroversial tersebut sebagai pengkhianatan terhadap perjuangan Palestina.

Agen mata-mata Zionis Mossad mengklaim bahwa konflik di Sudan adalah masalah internal dan tidak akan mempengaruhi proses normalisasi dengan Tel Aviv.

Pemimpin militer Sudan, yang merebut kekuasaan dalam kudeta pada tahun 2021, mendukung normalisasi hubungan dengan rezim Zionis 'Israel', menimbulkan spekulasi bahwa rezim Tel Aviv membantu merekayasa kudeta untuk membentuk pemerintahan yang bersahabat di Khartoum.[IT/r]