Radio Angkatan Darat Zionis Israel mengungkapkan pada hari Selasa (13/12) rincian serangan yang menargetkan dua pejuang kelompok perlawanan Lions Den (Sarang Singa) Palestina di Kota Tua Nablus.
Serangan itu bertujuan untuk menangkap dua warga Palestina yang diduga melakukan penembakan yang menewaskan tentara Zionis Israel Ido Baroukh di dekat pemukiman Zionis Israel di Tepi Barat utara Oktober lalu, menurut laporan Zionis Israel.
Radio Angkatan Darat Zionis Israel mengatakan pasukan khusus Zionis Israel menyusup ke Kota Tua Nablus dengan tujuan untuk menangkap dua operator Sarang Singa.
Bentrokan sengit terjadi antara pendudukan Zionis Israel dan perlawanan Palestina, dengan menggunakan peluru tajam dan granat, tambah laporan itu.
Operasi Zionis Israel gagal karena dua warga Palestina, yang telah buron sejak Oktober, berhasil melarikan diri, Radio Angkatan Darat Zionis Israel menambahkan.
Awal pekan lalu, harian Libanon Al-Akhbar melaporkan kegagalan besar Zionis Israel dalam operasi khusus di Kota Tua Nablus.
Pasukan khusus Zionis Israel, yang menyamar sebagai pedagang, telah menyusup ke Kota Tua pada awal 7 Desember untuk menargetkan salah satu pendiri Sarang Singa yang paling dicari, menurut Al-Akhbar.
Namun, unit pendudukan Israel terlihat oleh para pejuang perlawanan, yang menyergap mereka, kata surat kabar itu, menambahkan bahwa bentrokan berlangsung selama berjam-jam dan kerugian menimpa pasukan pendudukan.
Pemukim Zionis Menyerbu Al-Aqsa
Sementara itu pada hari Selasa (13/12), pemukim Zionis menyerbu Masjid Al-Aqsa di Al-Quds yang diduduki di tengah peningkatan langkah-langkah keamanan oleh pasukan pendudukan Zionis Israel di kompleks suci.
Di sisi lain, pasukan pendudukan Israel melancarkan kampanye penangkapan luas di Tepi Barat, dengan sedikitnya 18 orang Palestina ditangkap, sumber-sumber Palestina melaporkan.
Melaporkan penangkapan Israel terhadap warga Palestina, kelompok advokasi tahanan Palestina mengatakan pada hari Senin bahwa otoritas pendudukan Israel menangkap 490 warga Palestina pada bulan November, termasuk 76 anak-anak dan 12 wanita, dan mengeluarkan 242 perintah penahanan administratif terhadap warga Palestina.
Dalam laporan bulanan yang diterbitkan, Addamir, Masyarakat Tahanan Palestina, Pusat Informasi Wadi Hilweh dan Komisi Urusan Tahanan dan Mantan Tahanan mengkonfirmasi bahwa 490 warga Palestina ditangkap oleh pendudukan Zionis Israel November lalu, termasuk 76 anak di bawah umur dan 12 wanita.
Jumlah penangkapan terbanyak tercatat di kota Al-Khalil (Hebron) dengan 135 operasi penangkapan diikuti Al-Quds (Yerusalem) dengan 123 penangkapan, kemudian Ramallah dengan 52 penangkapan.[IT/r]