Laporan: Pertama Kali, Transplantasi Organ dari Pasien yang Meninggal Dilakukan di Iran, Timur Tengah

Dokter Sam Zeraatian-Nejad Davani, Asisten Profesor Bedah Kardiovaskular Departemen Bedah Umum, Fakultas Kedokteran Rumah Sakit Umum Hazrat-e Rasul yang berafiliasi dengan Universitas Ilmu Kedokteran Iran, menjelaskan prosedur tersebut dalam sebuah laporan yang diterbitkan oleh kantor berita ISNA pada hari Senin (5/12).

Davani mengatakan sementara transplantasi organ setelah kematian jantung atau kematian otak telah dilakukan selama bertahun-tahun di Iran, transplantasi organ dari pasien yang dipastikan meninggal dilakukan untuk pertama kalinya di Iran dan Timur Tengah bekerja sama dengan perusahaan berbasis pengetahuan.

Organ vital termasuk ginjal, hati, pankreas, usus, dan katup jantung diambil dari tiga donor mati untuk transplantasi, kata Davani.

Sementara setelah kematian, kuantitas dan kualitas organ yang tersedia untuk transplantasi akan terpengaruh secara negatif karena respons inflamasi, seperti yang dikatakan Davani dengan menggunakan kartrid hemoperfusi, yang membantu menghilangkan sitokin proinflamasi dalam badai sitokin dan penanda inflamasi seluler lainnya pada organ donor tetap layak untuk transplantasi.

Prosedur ini disetujui oleh Masyarakat Timur Tengah untuk Transplantasi Organ, tambahnya.

Sebuah program penelitian dirancang untuk memperkenalkan prosedur menggunakan kartrid hemoperfusi (HA380) ke universitas ilmu kedokteran lain di negara itu untuk menyelamatkan nyawa orang-orang yang berada dalam daftar tunggu transplantasi, tambahnya.

Menurut hubungan masyarakat Iran University of Medical Sciences selama lima tahun terakhir, sekitar 700 operasi transplantasi dilakukan di pusat transplantasi universitas tersebut.[IT/r]