0
Sunday 27 March 2022 - 08:25
Gejolak Politik Irak:

Parlemen Irak Gagal Lagi Memilih Presiden Baru setelah Sesi Diboikot

Story Code : 985838
Parlemen Irak Gagal Lagi Memilih Presiden Baru setelah Sesi Diboikot
Setidaknya dua pertiga dari 329 anggota dewan diperlukan untuk memilih presiden baru untuk sebagian besar jabatan seremonial, tetapi hanya 202 anggota parlemen yang hadir pada sesi Sabtu sementara 126 anggota memboikot pemilihan, menurut Reuters.

Parlemen Irak telah mengeluarkan daftar akhir 40 kandidat untuk jabatan tersebut, yang disediakan untuk anggota minoritas Kurdi Irak.

Kontes tersebut mengadu petahana, Barham Saleh, yang merupakan anggota Persatuan Patriotik Kurdistan (PUK), melawan Rebar Ahmed dari Partai Demokrat Kurdistan (KDP), saingan PUK.

Sebuah aliansi yang dipimpin oleh ulama Moqtada al-Sadr, yang memenangkan pemilihan Oktober, memberikan bobotnya di belakang Ahmed setelah pilihan pertamanya, politisi veteran yang didukung KDP Hoshyar Zebari, dilarang mencalonkan diri oleh Mahkamah Agung Irak karena pengaduan yang diajukan terhadapnya atas tuduhan korupsi.

“Ini adalah badai dalam cangkir. Hari ini adalah bukti yang baik bahwa partai yang mengklaim memiliki mayoritas telah gagal untuk mencapainya. Ini adalah situasi buruk yang semakin buruk,” kata Farhad Alaaldin, ketua Dewan Penasihat Irak, sebuah lembaga penelitian kebijakan.

Pemungutan suara untuk memilih presiden ditunda hingga Rabu. Pemungutan suara pertama pada 7 Februari juga banyak diboikot dan gagal memilih presiden. [IT/r]
Comment