Virus Korona Merebak, Kanselir Jerman Batalkan Pertemuan

Merkel mengurungkan pertemuan tahunan dengan empat serikat pekerja utama. Seblumnya Merkel dijadwalkan menghadiri pembicaraan di Munich dengan Konfederasi Kerajinan Terampil Jerman (ZDH), Federasi Industri Jerman (BDI), Konfederasi Asosiasi Pengusaha Jerman (BDA), dan Kamar Industri dan Perdagangan (DIHK).
 
Pertemuan dilakukan di tengah pameran perdagangan yang biasanya menarik lebih dari 100.000 pengunjung dari 60 negara yang berbeda. Pameran itu dijadwalkan berlangsung pada 13 Maret.

Rhine-Westphalia Utara menjadi wilayah yang paling parah terkena dampak. Semetara lebih dari 100 orang yang terinfeksi virus di negara bagian barat.
 
Di Bavaria, 48 kasus tambahan dan 42 kasus lainnya di Baden-Württemberg -- yang terletak di perbatasan Prancis. Kasus virus korona juga dilaporkan di Thuringia, Saxony, dan Saarland.
 
Sejauh ini belum ada kematian di Jerman terkait wabah virus korona. Guna melawan virus, pejabat kesehatan telah melarang ekspor peralatan perlindungan medis seperti masker, sarung tangan dan jas untuk mencegah kekurangan.
 
Tiongkok adalah mitra dagang terbesar Jerman dan produsennya bergantung pada permintaan dan rantai pasokan Tiongkok.
 
Epidemi ini diperkirakan memengaruhi permintaan domestik Jerman yang dapat melemahkan perekonomian terbesar Eropa.
 
Di Jerman, produk domestik bruto (PDB) sudah stagnan pada kuartal keuangan keempat tahun lalu karena ekspor turun.
 
Menteri Keuangan Olaf Scholz mengatakan Jerman akan mengerahkan ‘segenap kekuatan’ untuk melawan dampak dari virus korona jika epidemi menjerumuskan ekonomi dunia ke dalam krisis.
 
"Kami siap dan sedia untuk bertindak tegas," kata Scholz, dinukil dari Daily Express, Kamis 5 Maret 2020.
 
Kekhawatiran akan virus korona yang mematikan disorot pada Selasa ketika anggota pemerintahan Merkel menolak untuk menjabat tangannya. Merkel terekam menepis tangan Menteri Dalam Negeri Horst Seehofer ketika dia mengulurkan tangannya ketika tiba di rapat migrasi.
 
Virus korona bermula di Tiongkok dan kini telah mencapai 80 negara di seluruh dunia. 95.416 dilaporkan terinfeksi virus covid-19. Sementara 3.285 tewas akibat virus tersenut dan 53.278 orang berhasil sembuh. [IT/Medcom]