Dalam pernyataan yang diterbitkan oleh Sputnik, sekretaris parlemen Suriah Khaled Aboud mengatakan: "Amerika Serikat tidak bisa lagi mempertahankan pasukannya di Suriah karena tidak ada manfaatnya."
Menurut pejabat itu, pasukan AS dikerahkan ke Suriah di tengah harapan kemungkinan partisi negara.
"Sekarang, bagaimanapun, kami telah meninggalkan halaman ini jauh di belakang, dan tidak ada lagi kebutuhan [bagi Amerika Serikat] untuk mempertahankan pasukan ini di wilayah ini," kata Aboud kepada Sputnik.
Anggota parlemen itu juga berkomentar mengenai KTT yang akan datang antara Presiden Rusia Vladimir Putin dan mitranya dari AS Donald Trump, yang seharusnya fokus pada penyelesaian konflik Suriah di antara isu-isu topikal lainnya.
Aboud menyarankan bahwa pemimpin Rusia akan pergi ke KTT dengan catatan prestasi yang solid, mereka sendiri dan sekutu-sekutunya, sementara Trump tidak memiliki apa pun untuk diletakkan di atas meja.
Pada hari Jumat (29/6), media AS melaporkan bahwa Presiden Donald Trump berharap untuk mencapai kesepakatan dengan Presiden Rusia Vladimir Putin yang akan menetapkan penarikan militer AS dari Suriah.
Mahmoud Afandi, seorang wakil dari platform oposisi Astana, kemudian mengatakan kepada Sputnik bahwa Moskow dan Washington sedang mempersiapkan sebuah kesepakatan untuk menyerahkan zona de-eskalasi selatan Suriah dan pangkalan AS di Al Tanf ke kontrol Rusia, dan masalah ini mungkin akan diputuskan dalam KTT presiden di Helsinki pada 16 Juli.[IT/r]