Pesan Haji Imam Khamenei 1438 H: Bela dan Bebaskan Palestina Tugas Pasti Umat Islam
Story Code : 665762
Wali Faqih Zaman Ayatullah Uzma Imam Sayid Ali Khamenei, dalam Pesan Haji Dzul Hijjah 1438 H yang dibacakan, Kamis (31/8) pagi oleh wakil beliau dalam urusan haji dan ziarah Hujjatul Islam Qadhi Askar di padang Arafah, mengisyaratkan pada politik perpecahan Sistem Hegemoni terhadap Umat Islam dan menegaskan tugas para pemimpin negara-negara Islam dan para tokoh Dunia Islam adalah menciptakan persatuan, menyadarkan bangsa-bangsa, dan menghentikan secara mendesak semua tragedi yang sedang menimpa negara-negara Islam. Beliau mengatakan bahwa “Bela Palestina dan solidaritas bersama bangsa yang hampir 70 tahun berjuang demi negaranya yang dijajah adalah tugas kita semua.
Redaksi lengkap pesan haji beliau sebagai berikut:
Bismillahirrohmanirrohim Segala puja dan puji kehadirat Allah Tuhan Alam Semesta. Shalawat serta salam semoga tercurahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad penutup para nabi serta keluarga suci dan sahabat mulia beliau.
Puji-syukur kehadirat Allah Swt yang tahun ini juga menganugerahi ibadah haji kepada sejumlah besar orang-orang mukmin dari seluruh penjuru dunia. Sehingga mereka mendapat keutamaan dari muara segar yang dermawan ini, dan dapat beribadah khusyuk, berzikir, dan mendekatkan diri kepada Allah Swt di samping rumah agung-Nya dan di waktu-waktu istimewa ibadah; di hari-hari dan malam-malam yang setiap saatnya berharga dan diberkati, seperti elixir mukjizat yang mampu merevolusi hati, menyucikan jiwa, dan menghiasi diri.
Haji, ibadah penuh misteri dan rahasia. Baitul Haram yang mulia, tempat berlimpah berkah Ilahi dan manivestasi ayat-ayat dan bayinat tanda-tanda kebesaran Allah Yang Maha Haq dan Mahatinggi. Haji mampu mengantarkan hamba mukmin dan ahli khusyuk serta tadabur kepada jenjang-jenjang spiritual serta menjadikannya insan mulia yang bersinar. Haji juga mampu membuatnya jadi unsur yang berbasirah tajam, pemberani, aktif dan pejuang. Dua sisi spiritual dan politik, individual dan sosial sama-sama tampak menonjol sekali dalam fardu yang tiada duanya ini. Dan umat Islam sekarang sangat membutuhkan dua sisi tersebut.
Di satu sisi, sihir Materialisme, dengan mengerahkan sarana dan prasarana canggih, sedang terus menerus menyesatkan dan membinasakan. Sedangkan dari sisi lain, politik Sistem Hegemoni giat membuat fitnah dan mengobarkan perang di tengah Muslimin serta mengubah negara-negara Islam menjadi neraka ketidakamanan dan perselisihan.
Haji merupakan obat manjur bagi dua bencana besar Umat Islam ini. Membersihkan hati mereka dari karat dan mengilaukannya dengan cahaya takwa serta makrifat, membuka mata mereka kepada berbagai fakta pahit Dunia Islam, membulatkan tekad mereka untuk menanggulanginya, mengukuhkan langkah mereka, dan menyiapkan tangan serta benak mereka.
Sekarang, Dunia Islam mengalami ketidakamanan. Ketidakamanan moral dan spiritual, begitu pula ketidakamanan politik. Faktor utamanya, kelalaian kita dan serangan kejam musuh. Kita belum menjalankan tugas keagamaan dan rasional kita sendiri terhadap serangan musuh-musuh jahat. Kita melupakan “Asyidda’ ‘alal kuffar” (Keras terhadap orang-orang kafir.), dan juga melupakan “Ruhama’ bainahum” (Pengasih-sayang sesama mereka.). Akibatnya, musuh zionis senantiasa membuat fitnah di jantung geografi Dunia Islam, sementara kita selalu lalai akan tugas pasti “Selamatkan Palestina”, kita disibukkan dengan perang internal di Suriah, Irak, Yaman, Libia, dan Bahrain serta melawan teroris di Afganistan, Pakistan, dan lain-lain.
Para pemimpin negara-negara Islam dan tokoh-tokoh politik, agama, serta budaya di Dunia Islam punya tugas dan tanggungjawab berat:
• Tugas menciptakan persatuan dan memperingatkan masyarakat dari bahaya permusuhan antar etnik atau mazhab, • Tugas menyadarkan bangsa-bangsa tentang cara-cara musuh dan pengkhianatan arogansi istikbar serta zionisme, • Tugas membekali semua orang untuk menghadapi musuh di berbagai medan perang lunak dan kasar, • Tugas menghentikan secara mendesak semua peristiwa menyedihkan di tengah negara-negara Islam, yang mana contoh-contoh pahitnya sekarang seperti tragedi Yaman, telah mengundang duka dan protes di seluruh penjuru dunia, • Tugas membela secara tegas kelompok-kelompok minoritas muslim yang tertindas, seperti di Myanmar dan lain-lain, • Dan yang lebih penting dari semua itu, tugas membela Palestina dan bekerjasama serta bersolidaritas tanpa tawar-menawar dengan bangsa yang hampir tujuh puluh tahun berjuang demi negaranya yang terjajah.
Inilah tugas-tugas penting dan tanggungjawab kita semua. Bangsa-bangsa harus menuntutnya dari pemerintah mereka. Para tokoh harus bekerja keras di jalan ini dengan tekad bulat dan niat tulus. Pekerjaan-pekerjaan ini merupakan bentuk nyata dari menolong agama Allah Swt yang sudah barang tentu, dan berdasarkan janji Ilahi, akan disertai oleh pertolongan-Nya Swt.
Inilah sebagian dari pelajaran Haji. Dan semoga kita memahami dan mengamalkannya. Saya berdoa kepada Allah Swt agar ibadah haji kalian semua diterima di sisi-Nya. Begitu pula saya memperingati Syuhada Mina dan Masjidul Haram, semoga Allah Swt Yang Maha Pengasih dan Maha Mulia meninggikan derajat mereka.
Wassalamualaikum Wr. Wb.
Sayid Ali Khamenei
7 Syahriwar 1396 Hs (27 Agustus 2017) [IT/r/Walifaqih]