0
Saturday 30 November 2024 - 10:56

Israel Kehabisan Napas, AS Kirim Teroris ke Suriah

Story Code : 1175677
Takfiri (Tasnim).
Takfiri (Tasnim).
Eskalasi yang Terprediksi
Serangan kelompok Takfiri di Suriah, terutama di Idlib, sudah lama dipersiapkan. Saat gencatan senjata di Lebanon baru saja disepakati, kelompok-kelompok ini melancarkan serangan terkoordinasi terhadap posisi militer Suriah di Aleppo dan Idlib. Dengan persenjataan berat dan dukungan logistik asing, mereka merebut beberapa wilayah strategis, termasuk kawasan Syiah seperti Nubl dan Zahra.

Namun, militer Suriah berhasil memberikan perlawanan sengit. Dalam waktu 48 jam, sekitar 400 teroris dilaporkan tewas. Meskipun begitu, pertempuran di Aleppo tetap berlanjut dengan intensitas tinggi.


Peran Amerika Serikat dan Turki
Amerika Serikat terus menunjukkan pola intervensinya di Suriah. Dengan sekitar 20 pangkalan militer di negara tersebut, AS dianggap menggunakan kelompok militan untuk melindungi kepentingan geopolitiknya dan memperkuat posisi Israel. Dukungan ini telah terungkap melalui berbagai dokumen, termasuk pernyataan dari mantan pejabat tinggi seperti Hillary Clinton dan Donald Trump.

Sementara itu, Turki juga memainkan peran signifikan dalam mendukung kelompok bersenjata di Idlib. Meskipun pada 2018 Turki berjanji melalui perjanjian Astana untuk menghentikan aktivitas kelompok-kelompok teroris, kenyataan di lapangan menunjukkan sebaliknya. Dukungan logistik dan politik Turki justru memungkinkan kelompok-kelompok ini memperluas serangan mereka, termasuk ke wilayah Aleppo.


Dampak bagi Kemanusiaan dan Stabilitas Regional
Intervensi AS dan Turki menciptakan siklus kekerasan yang terus berulang di Suriah. Kelompok militan digunakan sebagai alat politik untuk menguasai wilayah strategis, namun dampaknya sangat merusak. Pengungsian massal, kehancuran infrastruktur, dan meningkatnya ketegangan sektarian menjadi konsekuensi langsung dari kebijakan ini.

Diamnya komunitas internasional semakin memperparah situasi. Dukungan terhadap kelompok teroris hanya akan memperpanjang penderitaan rakyat Suriah. Sentimen sektarian yang diangkat dalam konflik ini berpotensi memecah belah umat Islam dan merusak harmoni antaragama.


Mengapa Dunia Harus Bertindak
Konflik Suriah bukan hanya persoalan lokal, melainkan ancaman bagi stabilitas global. Jika pola destruktif ini terus berlanjut, dampaknya akan meluas, tidak hanya bagi rakyat Suriah tetapi juga bagi umat manusia secara keseluruhan.

Langkah tegas diperlukan untuk menghentikan dukungan terhadap kelompok militan dan mengedepankan solusi diplomatik. Karena pada akhirnya, darah yang tumpah tidak mengenal sekat agama atau bangsa—itu adalah tangisan umat manusia yang harus dihentikan. [IT/MT]
Comment