PM Lebanon Sebut Israel Tolak Upaya Gencatan Senjata
Story Code : 1170250
Mikati mengecam serangan Israel baru-baru iniyang menghantam pinggiran selatan Beirut pada hari Jumat (1/11) kemarin. Serangan tersebut menewaskan sedikitnya 52 warga Lebanon dan melukai 72 orang lainnya.
"Serangan itu meninggalkan kerusakan besar di daerah yang menjadi sasaran. Puluhan bangunan rata dengan tanah," lapor Kantor Berita Nasional (NNA) resmi Lebanon.
Mikati mengatakan pemboman baru di pinggiran selatan Beirut dan serangan di daerah lain "mengkonfirmasi penolakan musuh Israel terhadap semua upaya yang dilakukan untuk mengamankan gencatan senjata."
Dalam sebuah wawancara dengan surat kabar Asharq Al-Awsat, Ketua Parlemen Lebanon Nabih Berri juga mengatakan pada hari Jumat bahwa Netanyahu menolak proposal Lebanon meskipun telah disetujui dengan utusan Amerika Serikat Amos Hochstein dan Brett McGurk.
Berri mengatakan upaya politik untuk mengakhiri agresi Israel terhadap Lebanon telah ditunda hingga setelah pemilihan presiden AS.
Politikus Lebanon itu mencatat bahwa serangan Israel yang terus berlanjut dan ancaman terhadap orang-orang untuk mengungsi dari seluruh kota dan desa di Lebanon menunjukkan bahwa rezim tersebut tidak menginginkan gencatan senjata dengan Lebanon dan bersikeras pada kebijakannya untuk membunuh dan menghancurkan negeri tersebut.
Berri meminta masyarakat internasional untuk memikul tanggung jawab historis dan moralnya serta menghentikan serangan Israel terhadap Lebanon. [IT/G]