Presiden: Warga Iran Akan Membalas Setiap Tindakan Bodoh yang Menargetkan Negara Mereka
Story Code : 1168974
"Musuh-musuh Iran harus tahu [ini] bahwa bangsa pejuang berdiri tanpa rasa takut dalam membela tanahnya dan menanggapi setiap tindakan bodoh dengan kehati-hatian dan kecerdasan," tulis kepala eksekutif itu dalam sebuah posting di X, yang sebelumnya bernama Twitter, pada hari Minggu (27/10).
Pernyataan itu muncul setelah Angkatan Pertahanan Udara Iran mengonfirmasi serangan Israel yang menargetkan posisi-posisi di Provinsi Tehran, Khuzestan, dan Ilam, dengan mengatakan bahwa agresi itu berhasil digagalkan.
Tentara Iran mengatakan empat prajuritnya telah menjadi martir dalam serangan itu. Pezeshkian memuji para korban karena mengorbankan nyawa mereka untuk membela negara, menyampaikan belasungkawa kepada Angkatan Darat, para penyintas, dan bangsa atas kemartiran mereka.
Pada hari Sabtu (26/10), Menteri Luar Negeri Abbas Araghchi juga membahas masalah serangan tersebut dalam sebuah posting di X, mengutuk keras kekejaman tersebut sebagai "serangan yang sembrono dan pengecut" dan "pelanggaran hukum internasional dan Piagam PBB."
"Kami sepenuhnya berhak untuk menanggapi agresi ini dengan sepatutnya, yang tidak dapat dipisahkan dari genosida Israel di Gaza dan pertumpahan darah di Lebanon. Dunia harus bersatu melawan ancaman bersama terhadap perdamaian & keamanan internasional ini," tambah diplomat tertinggi tersebut.
Araghchi mengirim surat kepada Perserikatan Bangsa-Bangsa, menyebut serangan itu "melanggar hukum dan agresif" dan mengecam rezim Zionis Israel karena melanggar kedaulatan dan integritas teritorial Republik Islam.
Ia meminta PBB untuk mengambil "sikap tegas dan mengutuk" rezim tersebut.
Pada hari Sabtu (26/10), Araghchi juga berbicara dengan Mohammed bin Abdulrahman Al Thani, Bassam al-Sabbagh, dan Badr Abdelatty, rekan-rekannya dari Qatar, Suriah, dan Mesir, dan menegaskan bahwa Republik Islam tidak diragukan lagi akan memberikan tanggapan yang "tegas dan tepat" terhadap setiap tindakan agresi terhadap kedaulatan dan keamanan teritorialnya.
Sementara itu, ia mendesak masyarakat internasional untuk mencoba mencegah perluasan cakupan perang ke seluruh wilayah dengan mengambil "tindakan cepat dan efektif" untuk memungkinkan terwujudnya gencatan senjata yang adil di Jalur Gaza dan Lebanon, yang telah menjadi sasaran agresi mematikan yang tiada henti oleh rezim Israel sejak Oktober lalu.
Sementara itu, para pejabat asing mengutuk serangan Israel terhadap Republik Islam, sambil menekankan perlunya peningkatan upaya untuk menghentikan agresi rezim terhadap Gaza dan Lebanon, menghentikan mesin perangnya, dan membangun kembali stabilitas dan keamanan di wilayah tersebut.[IT/r]