Iran: AS dan Jerman Pembela Utama Kejahatan Israel, Pemasok Senjata Mematikan Terbesar
Story Code : 1167067
Esmaeil Baghaei mengkritik Washington dan Berlin dalam sebuah unggahan di akun X miliknya pada hari Kamis (17/10) dalam rangka peringatan satu tahun serangan udara rezim Israel di Rumah Sakit Mamdani, yang juga dikenal sebagai Rumah Sakit Ahli Arab, di Jalur Gaza yang terkepung.
Pada tanggal 17 Oktober 2023, Zionis Israel membantai lebih dari 500 warga Palestina, termasuk wanita dan anak-anak yang terluka, selama serangan udaranya terhadap rumah sakit tersebut.
Banyak korban berlindung di sana dari pemboman Zionis Israel yang kejam selama berhari-hari di wilayah yang diblokade tersebut.
“Rakyat Palestina, kawasan ini, dan sekitarnya tidak akan melupakan bahwa #AS dan #Jerman, sebagai pembela utama kejahatan Israel, juga merupakan pemasok senjata mematikan terbesar bagi rezim tersebut,” kata Baghaei.
Ia menambahkan bahwa tidak ada batasan untuk kekejaman, "jika disertai dengan narsisme ideologis dan impunitas."
Ia mencatat bahwa orang-orang Gaza yang tidak bersalah dibantai secara brutal selama serangan Zionis Israel, kasus kejahatan perang pertama rezim tersebut di Gaza pada hari-hari pertama perang genosida "yang menuai kecaman global dengan suara bulat."
Juru bicara Iran menganggap AS dan beberapa negara Eropa bertanggung jawab atas kegigihan Zionis Israel dalam pembantaian di Gaza dan perang yang lebih luas terhadap warga Palestina di tanah air mereka yang diduduki, dengan mengutip "impunitas penuh" yang diberikan kepada Tel Aviv oleh mereka.
"Keterlibatan dalam kekejaman sama menjijikkannya dengan kekejaman yang sebenarnya," tegas Baghaei.
Zionis Israel telah menewaskan lebih dari 2.300 orang dan melukai hampir 11.000 orang di Lebanon sejak 8 Oktober 2023, menurut Kementerian Kesehatan Masyarakat Lebanon.
Selama periode yang sama, rezim tersebut telah sibuk dengan kampanye genosida di Jalur Gaza. Rezim tersebut telah menewaskan 42.438 warga Palestina, sebagian besar wanita dan anak-anak.[IT/r]