Tehran: ‘Bahrain Mengirim Pesan ke Iran Melalui Rusia untuk Menormalisasi Hubungan’
Story Code : 1140446
Mohammad Jamshidi, wakil kepala staf urusan politik presiden Iran, menyampaikan pernyataan tersebut dalam wawancara yang disiarkan televisi pada hari Jumat (7/6).
Merujuk pada normalisasi perjanjian hubungan antara Iran dan Arab Saudi di pemerintahan Presiden Ebrahim Raisi, Jamshidi mengatakan bahwa Sekretaris Jenderal Hizbullah “Sayyid Hassan Nasrallah adalah orang pertama yang mendukungnya, dan kemudian saudara-saudara perlawanan di Yaman mendukungnya.”
Jamshidi mengatakan Putra Mahkota Saudi Mohammed bin Salman juga telah meminta normalisasi hubungan dengan Iran melalui Presiden China, Xi Jinping.
“Demikian pula Bahrain telah mengirimkan pesan ke Iran melalui Rusia untuk menormalisasi hubungan dengan Iran,” ujarnya.
Wakil ketua pertama Dewan Perwakilan Bahrain mengatakan kerajaan Teluk Persia bermaksud segera mengambil tindakan untuk menghidupkan kembali hubungan diplomatik dengan negara tetangga Iran setelah lebih dari delapan tahun. https://t.co/8oWwGUkhio pic.twitter.com/MITfU9ovRJ
— Pers TV 🔻 (@PressTV) 26 Mei 2024
Raja Hamad bin Isa Al Khalifah mengatakan pekan lalu di China, Bahrain berupaya memulihkan hubungan diplomatik dengan negara tetangga Iran.
“Kami percaya pada prinsip bertetangga yang baik dan tidak campur tangan dalam urusan dalam negeri,” kata Raja Hamad saat bertemu dengan Presiden China Xi di Beijing, saat dia melakukan kunjungan kenegaraan.
“Kami berupaya memulihkan hubungan diplomatik dengan Iran sebagai tetangga,” tambahnya.
Raja mengatakan negaranya menyambut baik dukungan China terhadap upaya yang bertujuan untuk mendorong perdamaian dan stabilitas di Asia Barat.
Bahrain mengikuti jejak Arab Saudi yang memutuskan hubungan diplomatik dengan Iran pada 4 Januari 2016, setelah pengunjuk rasa Iran, yang marah dengan eksekusi ulama Syiah terkemuka Sheikh Nimr Baqir al-Nimr oleh pemerintah Saudi, menyerbu misi diplomatiknya di Iran.
Iran dan Arab Saudi mencapai kesepakatan di ibu kota China, Beijing pada Maret 2023 untuk memulihkan hubungan diplomatik mereka dan membuka kembali kedutaan dan misi.
Dalam pertemuan dengan Presiden Rusia Vladimir Putin di Moskow pada tanggal 23 Mei, Raja Hamad mengatakan Bahrain berharap dapat meningkatkan hubungannya dengan Iran.
Ia menambahkan, tidak ada alasan untuk menunda pemulihan hubungan diplomatik antara Bahrain dan Iran.
Menteri Luar Negeri Bahrain Abdullatif al-Zayani baru-baru ini mengunjungi Tehran untuk menyampaikan belasungkawa atas meninggalnya Presiden Iran Ebrahim Raeisi, yang kehilangan nyawanya bersama tujuh orang lainnya dalam kecelakaan helikopter di barat laut Iran pada 19 Mei.[IT/r]