Ulama Terkemuka Bahrain Puji Badai Al-Aqsa: Normalisasi Sama dengan Bersatu Melawan Islam
Story Code : 1116437
Saat menyampaikan pidato di televisi dalam sebuah upacara di kota suci Qom Iran pada hari Rabu, 14 Februari, hari dimana pemberontakan Bahrain terjadi pada tahun 2011, Sheikh Qassem meminta masyarakat Bahrain untuk menggandakan upaya perubahan.
“Bangsa Bahrain pada akhirnya akan muncul sebagai pemenang, menyingkirkan pengaruh dan korupsi Amerika, dan mencapai kemerdekaan penuh.”
Dia mengatakan bangsa Bahrain tidak dapat dikalahkan karena mereka bertekad dalam perjuangannya, dan tidak akan mundur dari tuntutan sah mereka dengan cara apapun.
Sheikh Qassem menggarisbawahi bahwa Bahrain akan tetap menjadi bangsa yang mulia, terlepas dari kebijakan entitas Al-Khalifah yang pro-Barat.
Aksi protes tersebut digelar usai salat Jumat di Desa Diraz.
Ulama Bahrain itu mengutuk rezim Al-Khalifah atas normalisasi hubungan dengan Zionis “Israel”. “Proses seperti itu berarti menyelaraskan diri dengan Islam, umat Islam, dan martabat manusia pada umumnya. Umat Islam dan semua orang yang beriman pada kemanusiaan harus menolak normalisasi.”
Di bagian lain dalam sambutannya, Syekh Qassem menyinggung operasi anti-Zionis “Israel” berskala besar yang dilakukan oleh perlawanan Palestina.
“Operasi Badai Al-Aqsa adalah sebuah tindakan yang dilakukan tanpa adanya niat untuk mundur. Ini diluncurkan untuk memperluas daripada mengurangi. Operasi tersebut dilakukan untuk memperkuat bangsa Palestina, bukan melemahkan mereka, dan bertujuan untuk menghancurkan Zionis dan menghilangkan semua kekeliruan.”
Sheikh Qassem akhirnya memuji kerja sama yang erat dan efektif antara faksi-faksi Palestina, gerakan perlawanan Hamas dan Hizbullah, serta kelompok anti-teror Irak.[IT/r]