Media: Korban Tewas Akibat Gempa Afghanistan Mendekati 2.500
Story Code : 1087215
Karena kurangnya peralatan, penduduk setempat dan tim penyelamat menggali dengan tangan kosong untuk mencari korban selamat dan mayat, lapor Xinhua
Otoritas nasional dan provinsi Afghanistan telah mengerahkan sekitar selusin tim penyelamat untuk membantu para korban, lapor outlet tersebut. Namun, tambahnya, kurangnya peralatan telah memaksa penduduk setempat dan tim penyelamat menggali dengan tangan kosong untuk mencari korban atau jenazah.
Direktur Save the Children di Afghanistan, Arshad Malik, menggambarkan skala kerusakan yang terjadi sangat mengerikan. “Jumlah korban yang terkena dampak tragedi ini benar-benar meresahkan – dan jumlah tersebut akan terus meningkat karena orang-orang masih terjebak di reruntuhan rumah mereka di Herat,” kata Malik, seraya menyerukan “suntikan segera” dana dari komunitas internasional.
Financial Times melaporkan, mengutip kepala kantor politik Taliban di Doha, Mohammad Sohail Shaheen, bahwa pemerintah bermaksud mencari bantuan asing. Secara khusus, Kabul berharap menerima makanan, tenda, dan obat-obatan.
Masyarakat Bulan Sabit Merah Iran telah mengirimkan sepuluh tim penyelamat dan bantuan kemanusiaan ke Afghanistan, sementara Pakistan dan China mengatakan mereka telah menghubungi pihak berwenang Afghanistan untuk menilai kebutuhan mendesak.
Kementerian Luar Negeri Qatar juga menyatakan solidaritasnya dengan rakyat Afghanistan, menekankan bahwa mereka “sepenuhnya siap memberikan bantuan yang diperlukan untuk pemulihan.”
“Kami menyampaikan simpati kami yang tulus kepada rakyat Afghanistan yang ramah, keluarga mereka yang tewas, dan mereka yang terluka akibat bencana alam ini,” kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova pada hari Senin. Menurut perwakilan khusus presiden Rusia untuk Afghanistan, Zamir Kabulov, Moskow belum menerima permintaan bantuan tetapi siap mempertimbangkan permohonan bantuan tersebut.
Gempa berkekuatan 6,2 skala Richter terjadi pada Sabtu malam 40 km sebelah barat kota Herat. Gempa susulan yang kuat terasa di provinsi tetangga Badghis dan Farah. Setelah gempa awal, beberapa gempa berkekuatan 5,9 dan 5,5 tercatat, menurut Survei Geologi AS. Gempa bumi ini termasuk yang paling mematikan di dunia tahun ini, setelah bencana di Turki dan Suriah menewaskan hampir 50.000 orang pada bulan Februari.[IT/r]