Presiden Jokowi dan PM Australia Bahas Peningkatan Hubungan Ekonomi dan Bilateral
Story Code : 1067582
Dalam pernyataannya, Presiden Jokowi mengutip beberapa hal prioritas yang harus dilakukan. Pertama, Indonesia dan Australia perlu membangun kerja sama ekonomi yang lebih substansial dan strategis melalui pengembangan produksi bersama baterai kendaraan listrik (EV). Kedua, sektor perdagangan perlu dioptimalkan melalui kerja sama dalam pengakuan mutual produk perikanan, karantina, inspeksi buah-buahan, dan peningkatan kapasitas usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).
Ketiga, Presiden Jokowi menyoroti pentingnya pengurangan emisi karbon. Indonesia dan Australia perlu fokus pada implementasi kerja sama dan pengembangan teknologi carbon capture and storage serta pabrik peleburan yang berorientasi energi hijau di Indonesia. Keempat, terkait pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN), Indonesia mendorong sektor swasta Australia dan National Capital Authority Australia untuk bekerja sama dengan otoritas IKN.
Presiden Jokowi juga menegaskan posisi Indonesia dan ASEAN terkait isu regional dan global, yaitu mendukung terciptanya kawasan Indo-Pasifik yang damai, stabil, dan berkolaborasi. Selain itu, Jokowi mengapresiasi dukungan Australia pada keketuaan Indonesia di ASEAN dan mengajak Australia untuk memperkuat kemitraan di Pasifik Selatan melalui kerja sama trilateral dan partisipasi dalam ASEAN Indo-Pacific Forum.
Dalam tanggapannya, Perdana Menteri Albanese menyambut baik kedatangan Presiden Jokowi di Australia. Ia mengingat perjalanan mereka bersama di Indonesia, di mana Jokowi mengajaknya bersepeda mengelilingi Kebun Raya Bogor. Albanese juga mengundang Jokowi untuk menghadiri KTT ASEAN-Australia pada bulan Agustus mendatang.
Selain konferensi pers, Jokowi dan Albanese juga mengunjungi Dermaga Taronga Zoo dengan menggunakan kapal Australian Federal Police dari Dermaga Admiralty House. Perjalanan tersebut sebagai bentuk balasan karena Jokowi sebelumnya telah mengajak Albanese bersepeda di Bogor.