PBB: “Israel” Harus Menyerahkan Senjata Nuklirnya

Versi teks sebelumnya telah disetujui di Komite Kelima UNGA pada bulan Oktober dengan suara 152-5.

Ukraina telah memberikan suara menentang entitas di Komite Kelima, tetapi kali ini tidak hadir dalam persidangan setelah dikritik karena menentang Israel.

Mereka yang menentang resolusi tersebut adalah: Kanada,  Zionis “Israel”, Mikronesia, Palau dan Amerika Serikat. Liberia, yang absen dari pemungutan suara pada bulan Oktober, mengubah posisinya dan menentang teks tersebut.

26 negara lainnya, termasuk India dan banyak negara Eropa, abstain dari resolusi yang merupakan bagian dari paket tahunan lebih dari 15 teks anti-Zionis “Israel” dan pro-Palestina yang disetujui oleh UNGA.

Entitas  Zionis “Israel” diyakini sebagai satu-satunya di kawasan itu yang memiliki senjata nuklir, meskipun tidak pernah mengakui memiliki persenjataan semacam itu.

Resolusi menganggap bahwa entitas memiliki senjata tersebut. Ini menyerukan entitas Zionis "Israel" untuk "tidak mengembangkan, memproduksi, menguji atau orang lain memperoleh senjata nuklir" dan "meninggalkan kepemilikan senjata nuklir."

Resolusi tersebut juga meminta entitas “Israel” untuk menyetujui perjanjian Non-Proliferasi Senjata Nuklir dan untuk menempatkan “semua fasilitas nuklirnya di bawah perlindungan Energi Atom Internasional yang komprehensif.

Entitas Zionis “Israel”, bersama dengan India, Pakistan, dan Sudan Selatan belum menandatangani perjanjian tersebut.

Resolusi tersebut diajukan oleh Otoritas Palestina dan 20 negara di Timur Tengah termasuk Mesir, Yordania, Bahrain, Maroko, Sudan dan Uni Emirat Arab.

Itu dipilih tepat ketika Duta Besar entitas "Israel" untuk PBB Gilad Erdan dan mitranya dari Emirat memimpin misi bersama para duta besar untuk PBB dalam kunjungan ke entitas tersebut.[IT/r]