Konflik Nuklir Iran
Reuters: Konversi Uranium untuk Mengurangi Krisis Nuklir Iran
11 Feb 2013 15:56
Islam Times- Iran, tidak seperti rezim Israel, adalah anggota Perjanjian Non-Proliferasi Nuklir (NPT), dan menggunakan energi nuklir untuk menggantikan bahan bakar fosil yang terbatas, tujuan medis dan damai.
Reuters mengutip laporan diplomat di Badan Energi Atom Internasional (IAEA) mengatakan, Iran telah mulai memproses konversi beberapa uranium yang diperkaya untuk bahan bakar reaktor nuklir negara, Ahad, 10/02/13.
Reuters yang mengutip sumber diplomat terkemuka di IAEA mengkonfirmasi bahwa Iran telah mulai memproses konversi uranium yang diperkaya ke bahan bakar nuklir, dengan demikian, jumlah uranium yang tersedia di negara tersebut untuk digunakan sebagai senjata nuklir sedikit berkurang. Namun para diplomat itu menolak memberikan rincian lebih lanjut.
Reuters melanjutkan, peningkatan jumlah uranium yang diperkaya meningkatkan kemungkinan pembuatan dugaan bom nuklir. Tapi dengan adanya konversi uranium yang diperkaya oleh Iran ini merupakan salah satu dari beberapa indikasi yang dapat mengurangi krisis nuklir negara tersebut sampai musim panas mendatang.
Iran, tidak seperti rezim Israel, adalah anggota Perjanjian Non-Proliferasi Nuklir (NPT), dan menggunakan energi nuklir untuk menggantikan bahan bakar fosil yang terbatas, tujuan medis dan damai.
Israel menurut beberapa informasi mempunyai antara 100 hingga 500 bom nuklir dan belum menandatangani kesepakatan NPT dan menolak mengizinkan pemeriksaan langsung oleh inspektur NPT ke situs nuklirnya. [Islam Times/on]
Story Code: 238814