Islam Times - Raeisi: Negara-negara Regional harus Bekerja Sama untuk Mencegah Intrusi Israel

IslamTimes - Presiden Iran Ebrahim Raeisi telah memperingatkan terhadap rencana Israel untuk menyusup ke wilayah tersebut, mendesak negara-negara regional untuk tetap berhati-hati dalam menghadapi upaya rezim Tel Aviv untuk mendapatkan pijakan di sana.

Dalam panggilan telepon dengan Presiden Armenia Vahagn Khachaturyan pada hari Rabu (1/6), Raeisi mengatakan rezim Zionis sama sekali bukan teman negara-negara regional, menambahkan bahwa mereka telah melakukan tindakan penindasan yang "belum pernah terjadi sebelumnya" terhadap rakyat Palestina.

Dia menunjuk pada perselisihan antara Azerbaijan dan Armenia atas wilayah Nagorno-Karabakh dan menegaskan kembali dukungan Iran untuk kemajuan pembicaraan damai antara kedua negara.

Raeisi berharap agar masalah yang tersisa antara Baku dan Yerevan akan diselesaikan secara damai sesuai dengan hukum internasional dengan tetap menghormati integritas wilayah dan kedaulatan nasional kedua belah pihak serta hak dan keamanan rakyat di wilayah Kaukasus.

"Republik Islam Iran sangat berkomitmen pada titik bahwa masalah regional harus diselesaikan melalui konsensus dan kerja sama di antara semua negara di kawasan itu dan atas dasar kepentingan bersama dan saling menghormati," tambah presiden Iran.

Menurut laporan, Perdana Menteri Armenia Nikol Pashinyan dan Presiden Azeri Ilham Aliyev bulan lalu mengumumkan bahwa negara masing-masing akan membentuk komisi keamanan dan delimitasi perbatasan, menandakan langkah menuju penyelesaian konflik selama puluhan tahun atas wilayah Nagorno-Karabakh.

Pashinyan dan Aliyev bertemu di Brussel pada bulan April untuk pembicaraan langka yang dimediasi oleh Presiden Dewan Eropa Charles Michel.

Ketegangan antara Yerevan dan Baku tetap tinggi lebih dari setahun setelah musuh bebuyutan itu berperang memperebutkan wilayah Nagorno-Karabakh yang disengketakan. Konflik enam minggu, yang merenggut lebih dari 6.500 nyawa di kedua belah pihak, berakhir pada November 2020 dengan kesepakatan yang ditengahi Rusia yang membuat Azerbaijan sebagian besar menguasai wilayah itu.[IT/r]