Islam Times - Inggris Memotong Pengeluaran karena Biaya Hidup Melambung; UE Menghadapi 'Era Baru' Inflasi Tinggi

Inggris Memotong Pengeluaran karena Biaya Hidup Melambung; UE Menghadapi 'Era Baru' Inflasi Tinggi

IslamTimes - Di tengah laporan bahwa kepercayaan konsumen menyentuh titik terendah sepanjang masa di Inggris, menteri keuangan Prancis telah memperkirakan "era baru inflasi yang lebih tinggi" untuk Prancis dan negara-negara mitra.

Bruno Le Maire seperti dikutip oleh BFM TV pada hari Jumat (22/4) mengatakan bahwa inflasi akan tinggi pada tahun 2022 di negara Eropa dan akan tetap tidak berubah sampai tahun depan.

“Saya pikir pada tahun 2023, inflasi akan menurun secara progresif karena kita berhasil menyeimbangkan penawaran dan permintaan di sektor energi, tetapi kita harus sadar akan hal ini: Kita memasuki era baru inflasi yang lebih tinggi,” katanya.

Angka inflasi Prancis utama berada di 5,1% pada bulan Maret, sementara inflasi zona Euro pada bulan Maret sedikit lebih rendah dari yang dilaporkan sebelumnya tetapi masih pada rekor tertinggi karena lonjakan biaya energi.

Le Maire mencatat bahwa inflasi saat ini di ekonomi terbesar kedua zona Euro didorong ke faktor hampir 60 persen oleh harga energi.

Operasi militer Rusia di Ukraina telah memberikan kontribusi besar terhadap lonjakan tajam harga energi di seluruh Eropa, yang pada gilirannya memperburuk tekanan inflasi dalam ekonomi global.

Pernyataan diplomat top Prancis datang di tengah laporan bahwa konsumen Inggris mulai menyadari sejumput tingkat biaya hidup yang lebih tinggi dengan penjualan ritel yang menurun dengan cepat dan kepercayaan konsumen mendekati titik terendah sepanjang masa, sesuai angka resmi.

Kenaikan biaya menggigit di Inggris

Volume penjualan ritel turun 1,4 persen pada Maret dari Februari, angka yang lebih buruk daripada perkiraan ekonom mana pun yang menunjukkan penurunan bulanan 0,3 persen, menurut Kantor Statistik Nasional Inggris (ONS).

ONS menambahkan bahwa penjualan makanan dan bensin juga menurun tajam di bulan tersebut, mengutip kenaikan harga sebagai penjelasan yang mungkin untuk penurunan tersebut. Penjualan ritel online juga tergelincir.

Sebelumnya pada hari itu, perusahaan riset pasar GfK lebih lanjut mengumumkan bahwa kepercayaan konsumen turun bulan ini mendekati level terendah sejak rekor mulai disimpan hampir 50 tahun yang lalu.

Ukuran kepercayaan konsumen GfK tentang keuangan mereka di masa depan juga merosot ke rekor terendah.

Secara keseluruhan, menurut laporan, data menunjukkan kekhawatiran yang berkembang di Bank of England (BoE) tentang tantangan yang berlawanan dari melemahnya permintaan dan inflasi pada level tertinggi 30 tahun di tujuh persen dan kemungkinan akan naik lebih jauh melampaui target 2% bank sentral.

Sementara Gubernur Andrew Bailey mengumumkan pada hari Kamis (21/4) bahwa BoE sedang berjalan di antara mengatasi inflasi dan menghindari resesi, tantangan utama yang dihadapi bank sentral utama lainnya di seluruh dunia.[IT/r]