Islam Times - AS Bisa Sebut Rusia 'Negara Sponsor Terorisme'

IslamTimes - Sekelompok senator Amerika memperkenalkan undang-undang untuk memberikan dukungan militer tambahan ke Ukraina, mengusulkan untuk menunjuk Rusia sebagai "negara sponsor terorisme" jika Moskow secara agresif menyerang tetangganya.

Delapan legislator partai Republik mengajukan RUU pada hari Rabu (15/12), menamakannya UU GUARD, yang merupakan singkatan dari Menjamin Otonomi Ukraina dengan Memperkuat Pertahanannya, RT melaporkan.

Undang-undang yang diusulkan mencakup serangkaian tindakan yang dirancang untuk mendukung Kiev, termasuk mengizinkan $450 juta dalam pembiayaan militer asing pada tahun 2022 dan berjanji untuk menunjuk Rusia sebagai "sponsor negara terorisme" jika terjadi agresi.

Menurut John Barrasso (R-Wyoming), salah satu anggota parlemen yang memperkenalkan RUU tersebut, Presiden Rusia Vladimir Putin “berusaha untuk mendominasi dan mengendalikan Ukraina”.

Sang senator berkata, “kita tidak bisa membiarkan perilaku yang berani dan berbahaya ini dibiarkan begitu saja. Amerika Serikat dan sekutu kita harus berbuat lebih banyak untuk menghalangi Rusia dengan meningkatkan biaya agresinya.”

RUU itu juga mencakup sanksi tambahan terhadap Nord Stream 2, pipa yang baru dibangun yang akan membawa gas Rusia ke Eropa melalui Laut Baltik. Ukraina, yang akan kehilangan miliaran dolar dalam biaya transit gas, menggambarkan proyek itu sebagai ancaman keamanan. Namun terlepas dari keberatan keras dari Kiev dan Washington, para pemimpin Eropa telah mengindikasikan bahwa pipa itu akan mulai beroperasi segera setelah menyelesaikan hambatan birokrasi.

Dalam beberapa pekan terakhir, Ukraina dan AS menuduh Moskow melakukan "tindakan agresif", termasuk penumpukan pasukan di perbatasan dengan Ukraina, dan mengatakan bahwa mereka mencurigai Rusia mungkin berencana untuk menyerang tetangganya di Eropa Timur.

Kremlin secara konsisten membantah tuduhan itu, menunjukkan bahwa tentaranya tetap berada di wilayah Rusia.

Kementerian Luar Negeri Moskow mengatakan tuduhan dan janji Barat untuk mendukung Ukraina berbahaya karena dapat mendorong Kiev menuju solusi militer untuk krisis di wilayah Donbass yang dilanda perang di negara itu. [IT/r]