Islam Times - Iran Mengizinkan IAEA Memasang Kembali Kamera di Fasilitas Nuklir Karaj

IslamTimes - Badan Energi Atom Internasional [IAEA] mengungkapkan bahwa mereka telah diberikan akses sekali lagi oleh Iran ke fasilitas manufaktur suku cadang sentrifugal di Karaj untuk menggantikan kamera yang rusak atau hancur ketika situs tersebut menjadi sasaran serangan sabotase pada Juni tahun ini.

Pada hari Rabu (15/12), Iran mengatakan "secara sukarela" setuju untuk memberikan akses ke pengawas nuklir global dalam upaya untuk mencegah kesalahpahaman, menurut sebuah laporan oleh Nournews, sebuah outlet yang dekat dengan pasukan keamanan Iran.

Laporan itu lebih lanjut menambahkan bahwa penyelidikan keamanan dan peradilan atas serangan itu, yang disalahkan pada entitas Zionis, telah disimpulkan dan bahwa IAEA baru-baru ini menyetujui permintaan Iran dan mengutuk serangan itu.

Sesuai undang-undang yang disahkan oleh parlemen Iran, IAEA tidak akan memiliki akses ke rekaman dari kamera yang akan dipasang "setelah tinjauan teknis oleh para ahli Iran".

“Kesepakatan dengan Iran untuk mengganti kamera pengintai di fasilitas Karaj merupakan perkembangan penting untuk kegiatan verifikasi dan pemantauan IAEA di Iran. Ini akan memungkinkan kami untuk melanjutkan kesinambungan pengetahuan yang diperlukan di fasilitas ini,” kata Direktur Jenderal IAEA Grossi dalam sebuah pernyataan.

“Saya sangat berharap bahwa kami dapat melanjutkan diskusi konstruktif kami untuk juga mengatasi dan menyelesaikan semua masalah perlindungan yang luar biasa di Iran.”

Sebelumnya pada hari Rabu, Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amir Abdollahian mengatakan pada pertemuan para diplomat Iran di ibukota Tehran bahwa Iran dan IAEA mencapai "kesepakatan yang baik" pada Selasa malam, menambahkan bahwa itu dicapai oleh delegasi dari Organisasi Energi Atom Iran [AEOI] di Wina.

Dia juga memperbarui kritiknya terhadap badan tersebut dengan mengatakan IAEA terlibat dalam retorika politik yang melampaui mandat teknisnya.

Di Wina, sementara itu, Iran mempresentasikan dua dokumen yang berisi proposal tentang pencabutan sanksi dan membawa program nuklirnya kembali ke kepatuhan penuh dengan kesepakatan nuklir. [IT/r]