Bahrain - Lebanon dan Saudi Arabia:
Demonstran Bahrain Mendukung Menteri Lebanon, Mendesak Diakhirinya Perang 'Sia-sia' di Yaman
7 Nov 2021 13:43
IslamTimes - Warga Bahrain menggelar rapat umum untuk menyatakan dukungan bagi pasukan Yaman yang melawan agresi yang dipimpin Saudi, dan untuk menyuarakan solidaritas mereka dengan menteri Lebanon yang menyerukan diakhirinya perang "sia-sia".
Warga Bahrain berunjuk rasa di desa Al-Qadam setelah salat Jumat, membawa spanduk yang menggambarkan perang di Yaman sebagai "sia-sia," menggemakan Menteri Informasi Lebanon George Kordahi.
“Bangsa Bahrain menyerukan diakhirinya perang sia-sia di Yaman,” salah satu spanduk berbunyi.
Unjuk rasa itu terjadi ketika rezim Manama pada 30 Oktober meminta duta besar Lebanon untuk meninggalkan negara itu dalam waktu 48 jam sebagai tanggapan atas komentar yang dibuat oleh Kordahi.
Langkah itu dilakukan sehari setelah tindakan serupa oleh Arab Saudi, yang juga melarang semua impor Lebanon.
Tetapi warga Bahrain pada hari Jumat menyatakan solidaritas mereka dengan menteri Lebanon, membawa spanduk bertuliskan "Kita semua adalah George Kordahi."
Arab Saudi dan beberapa sekutu regionalnya, yang didukung oleh AS dan kekuatan Barat lainnya, telah melancarkan perang yang menghancurkan di Yaman sejak Maret 2015 untuk memasang kembali mantan presiden Yaman Abd Rabbuh Mansur Hadi, sekutu setia Riyadh.
Perang Saudi, yang diklaim Riyadh hanya akan berlangsung beberapa minggu, tetapi hingga kini masih berlangsung, telah gagal mencapai tujuannya.
Ini telah mendorong Yaman ke ambang kelaparan, membunuh puluhan ribu orang tak bersalah, dan menghancurkan infrastruktur negara miskin itu.
Menteri Lebanon menegaskan bahwa dia tidak akan mundur di tengah meningkatnya tekanan politik dari Arab Saudi.
Para pengunjuk rasa Bahrain juga menyatakan penentangan mereka terhadap normalisasi hubungan dengan entitas apartheid.
September lalu, kelompok oposisi utama Bahrain, Masyarakat Islam Nasional Al-Wefaq, mengecam normalisasi hubungan Manama dengan Zionis Israel sebagai “kejahatan,” menekankan bahwa kebijakan rezim Al-Khalifah tidak sesuai dengan kehendak bangsa Bahrain.[IT/r]
Story Code: 962424