QR CodeQR Code

Lebanon - Iran:

Hizbullah: Soleimani Iran Dibunuh karena Menantang 'Skema Hegemonik' Amerika

22 Dec 2020 23:27

IslamTimes - Qasem Soleimani terbunuh karena dia memiliki kekuatan untuk menghentikan "skema hegemonik" Amerika, Naim Qassem, wakil sekretaris jenderal gerakan politik Lebanon dan kelompok militan Hizbullah menyatakan.



 
Peringatan satu tahun pembunuhan AS terhadap Komandan Pasukan Pengawal Revolusi Quds Qasem Soleimani semakin dekat.
 
Soleimani tewas di Baghdad, Irak pada 3 Januari 2020 dalam serangan pesawat tak berawak yang diperintahkan oleh Presiden AS Donald Trump.
 
Iran menanggapi dengan meluncurkan rudal ke pangkalan AS di Irak, dan mengancam serangan balas dendam lebih lanjut.
 
"[Donald] Trump tidak akan membuat keputusan untuk secara terbuka membunuh Qasem Soleimani jika bukan karena gangguan yang terus-menerus dari skema hegemonik Amerika Serikat dengan cara yang paling menyakitkan," kata Qassem dalam sebuah wawancara dengan portal berita al-Ahed Lebanon.
 
"Jenderal Soleimani tidak akan menempati tempat yang begitu tinggi di hati masyarakat, jika bukan karena prestasinya dan untuk kemenangan front perlawanan yang terjadi di bawah pengawasannya," tambah Qassem.
 
Soleimani dikenal menjaga hubungan dekat dengan Hizbullah, pernah mengungkapkan dalam sebuah wawancara bahwa dia dan pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah nyaris lolos dari serangan pesawat nir awak Israel selama Perang Lebanon-Israel 2006.
 
Selama konflik, komandan memberikan dukungan nasehat kepada kelompok milisi Lebanon dalam perang gerilya melawan Pasukan Pertahanan Zionis Israel, menahan pasukan IDF dan membantu mencegah kemenangan Zionis Israel yang menentukan.
 
Pada Februari 2020, Hizbullah mendirikan patung untuk menghormati Soleimani di perbatasan Lebanon yang menghadap Zionis Israel.
 
Sebagai komandan Pasukan Quds Iran, unit elit Pengawal Revolusi yang bertanggung jawab atas operasi ekstrateritorial, Soleimani dikenal terlibat dalam banyak operasi anti-terorisme di Timur Tengah, membantu pemerintah Suriah dalam perangnya melawan kumpulan milisi jihadis di tahun 2010-an, dan membantu memobilisasi milisi Syiah di Irak untuk melawan teroris takfiri Daesh (ISIS) antara tahun 2014 dan 2017.
 
Soleimani dibunuh dalam serangan pesawat nir awak AS di Baghdad, Irak pada 3 Januari, dengan pemerintahan Trump menuduhnya merencanakan serangan terhadap aset AS di wilayah tersebut.
 
Beberapa hari kemudian, Iran meluncurkan lebih dari selusin rudal balistik di sepasang pangkalan AS di Irak, melukai parah lebih dari 100 personel militer Amerika.
 
Pejabat Iran juga berulang kali memperingatkan serangan balas dendam lebih lanjut.
 
Pada bulan Agustus, seorang komandan senior Pengawal Revolusi menyarankan bahwa alasan utama Iran tidak membalas dendam terhadap AS dengan membunuh seorang pejabat tinggi militer Amerika adalah karena tidak dapat "menemukan siapa pun yang sama berharganya."
 
Bulan lalu, Hossein Dehghan, mantan menteri pertahanan Iran yang menjadi penasihat Pemimpin Tertinggi Ayatollah Ali Khamenei, menyebut serangan rudal Januari sebagai "tamparan awal" balas dendam tersebut.[IT/r]


Story Code: 905498

News Link :
https://www.islamtimes.com/id/news/905498/hizbullah-soleimani-iran-dibunuh-karena-menantang-skema-hegemonik-amerika

Islam Times
  https://www.islamtimes.com