Invasi Arab Saudi di Yaman:
Pejuang Yaman Akan Menghentikan Serangan Balasan pada Agresor
19 Nov 2018 08:56
IslamTimes - Gerakan Houthi Ansarullah di Yaman, yang telah membela negara itu terhadap perang yang dipimpin Arab Saudi, mengatakan dia akan menghentikan serangan balasan sebagai langkah yang baik untuk mempercepat proses "perdamaian".
Para pejuang mengatakan dalam sebuah pernyataan pada hari Senin (18/11) bahwa mereka mengambil inisiatif sebagai tanggapan atas permintaan utusan khusus PBB pada negara itu, Martin Griffiths.
"Setelah kontak kami dengan utusan PBB dan permintaannya untuk menghentikan serangan drone dan rudal ... Kami mengumumkan inisiatif kami ... untuk menghentikan serangan rudal dan pesawat nirawak di negara-negara agresi," kata Mohammed Ali al-Houthi, kepala Komite Revolusioner Agung Houthis, Reuters melaporkan.
Kelompok itu mengatakan siap untuk gencatan senjata yang lebih luas jika "koalisi yang dipimpin Saudi menginginkan perdamaian."
"[Keputusan] datang untuk mendukung utusan PBB, untuk menunjukkan itikad baik dan mendukung upaya perdamaian," kata pernyataan itu.
Griffiths mencoba untuk mengadakan kembali pembicaraan resolusi konflik di Swedia.
Mereka yang terlibat dalam konflik telah memberikan "jaminan tegas" bahwa mereka berkomitmen akan menghadiri pembicaraan "untuk segera disiarkan," katanya dikutip oleh badan itu ketika mengatakan kepada Dewan Keamanan PBB pada hari Jumat.
Yaman telah bergolak sejak 2015 ketika mantan presiden Abd Rabbuh Mansur Hadi mengundurkan diri dan melarikan diri ke Riyadh.
Kaum Houthi mengambil alih urusan negara untuk mengisi kekosongan. Koalisi yang dipimpin Saudi, bagaimanapun, menginvasi negara untuk membawa kembali mantan pejabat Riyadh-sekutu.
Ribuan orang tewas dalam invasi yang juga mendorong Yaman ke tepi kelaparan.[IT/r]
Story Code: 762024