Iran - Irak:
Iran Kutuk Keras Serangan Berat Terhadap Konsulatnya di Basra
8 Sep 2018 09:53
Islam Times - Iran mengecam keras serangan "brutal" terhadap konsulatnya di kota pelabuhan Basra di Irak selatan, dan mengingatkan pemerintah Irak tentang tanggung jawabnya untuk melindungi situs-situs diplomatik.
Dalam pernyataan hari Jumat (7/9), Juru Bicara Departemen Luar Negeri Bahram Qassemi dengan menyesal mengkonfirmasi serangan yang dilaporkan sebelumnya di konsulat, dan mengatakan para penyerang telah membakar bangunan dalam serangan brutal mereka, menyebabkan kerusakan material yang serius.
Namun, dia menambahkan, tidak ada anggota staf misi diplomatik Iran telah dirugikan karena tindakan pre-emptive yang diambil oleh konsulat setelah menerima ancaman sehari sebelumnya.
Dia menggambarkan serangan itu sebagai pelanggaran protokol dan, pemerintah Irak bertanggung jawab untuk melindungi situs-situs diplomatik.
Qassemi pada saat yang sama memperingatkan tentang upaya-upaya terang-terangan dan rahasia untuk melemahkan hubungan persahabatan antara negara Irak dan Iran dan pemerintahnya, mendesak Baghdad untuk mengidentifikasi, menangkap, dan menghukum sesegera mungkin para pelaku di balik kejahatan serius itu.
Iran sebelumnya telah memberi tahu dan memperingatkan para pejabat Irak tentang kemungkinan serangan semacam itu, dan dengan demikian pemerintah Arab itu bertanggung jawab atas kelalaian dalam menjamin keamanan konsulat, Qassemi mencatat.
Republik Islam mengharapkan pemerintah Irak untuk mempercepat upaya menangkap dan menghukum para pelaku, tambahnya.
Pejabat Iran lebih lanjut mengatakan duta besar Irak di Tehran dipanggil atas serangan terhadap konsulat Republik Islam di Basra.
Qassemi menambahkan bahwa utusan itu diberitahu tentang protes kuat Iran atas kelalaian pasukan Irak untuk melindungi konsulat.
Sementara itu, kementerian luar negeri Irak mengutuk serangan itu, mengatakan bahwa itu merugikan kepentingan negara Arab tersebut.
Sebelas orang telah tewas sejauh ini dalam protes kekerasan terhadap korupsi dan kurangnya layanan dasar selama lima hari terakhir.[IT/r]
Story Code: 748685