QR CodeQR Code

Hegemoni Global

Beri Paspor Baru pada Agen Mossad, Kanada Bungkam

23 Mar 2014 03:16

Islam Times- Sejumlah pihak dalam komunitas intelijen keamanan Ottawa percaya bahwa kantor kementerian Alexander terpaksa buru-buru "merespon secara otomatis" ketika dihadapkan dengan pertanyaan media bulan lalu.



Kantor Chris Alexander, menteri Kewarganegaraan dan Imigrasi, menghindari pertanyaan tentang bukti yang berkaitan dengan tuduhan bahwa agen pembunuh Mossad "Israel" berada di Kanada dengan identitas baru yang diberikan pemerintah.

Dinas Keselamatan Publik Kanada, yang mengawasi RCMP dan Intelijen Keamanan Kanada, juga menolak membicarakan kasus yang membuat gusar pejabat senior intelijen keamanan setelah dilaporkan oleh media Citizen dan media berita lainnya pada bulan Februari.

Sejumlah pihak dalam komunitas intelijen keamanan Ottawa percaya bahwa kantor kementerian Alexander terpaksa buru-buru "merespon secara otomatis" ketika dihadapkan dengan pertanyaan media bulan lalu.

"Tak ada kebenaran dari tuduhan bahwa pemerintah Kanada memberi dukungan untuk melindungi mereka yang menginginkan kematian pemimpin Hamas pada 2010," kata seorang sumber intelijen keamanan senior yang mengetahui kasus ini.

Kantor kementerian Alexander diminta pada 18 Februari lalu untuk mengomentari laporan berita bahwa seorang pejabat Paspor Kanada Ottawa diduga menyuruhnya kemudian pacar Kanada berdarah Iran bahwa mantan agen dinas intelijen keamanan "Israel" telah diberi identitas baru di sini, termasuk paspor Kanada.

Mantan agen dikatakan telah berpartisipasi dalam pembunuhan Mahmoud al -Mabhouh pada Januari 2010 di Dubai, seorang anggota tingkat tinggi dari kelompok Hamas. "Israel" tidak pernah mengakui pembunuhan itu.

Kevin Menard, juru bicara di kantor Alexander, yang bertanggung jawab untuk Paspor Kanada, mengeluarkan pernyataan singkat hari itum yang menyatakan bahwa si pejabat telah dipanggil, "untuk mengambil tindakan cepat dan kuat guna mengumpulkan fakta-fakta dan memastikan integritas keamanan dan pemrograman tidak terganggu dengan cara apapun."

Seorang pejabat di kantor itu juga menegaskan petugas paspor telah ditugaskan di Tim Nasional Keamanan Terpadu Penegakan yang dipimpin RCMP untuk melihat kegiatan Arian Azarbar, seorang pengusaha Montreal berusia 33 tahun.

Menurut Azarbar dalam sebuah wawancara dengan media Citizen, petugas paspor perempuan itu kemudian mulai menjalin asmara dengan Azarbar yang berlangsung sekitar 18 bulan. Perempua yang belum dihubungi untuk memberikan komentar, diduga mengaku kepadanya bahwa pemerintah federal menciptakan paspor Kanada dan kehidupan baru di sini untuk mantan agen Mossad.

Ketika tuduhan terkuak, petugas itu diberi cuti sambil menunggu hasil investigasi RCMP, ujar pejabat di kantor Alexander. RCMP belum berkomentar, termasuk apakah itu benar-benar untuk menyelidiki dugaan kebocoran.

Hari ini, sebulan kemudian, kantor Alexander jauh lebih akomodatif dengan pertanyaan-pertanyaan seputar kasus tersebut. Alexis Pavlich, juru bicara resmi kementerian, membelokkan pertanyaan minggu ini untuk Keselamatan Publik Kanada.

Pavlich akhirnya mengeluarkan pernyataan yang sama dengan yang pertama kali diterbitkan kantornya pada bulan Februari. Sat diminta untuk menyampaikan informasi baru pada Selasa kemarin, ia menjawab, "Saya telah menyediakan Anda dengan komentar yang relevan. Selain itu, jika kami memiliki sesuatu yang lebih untuk mengatakan secara terbuka tentang masalah ini, kami akan melakukannya." (IT/C/rj)


Story Code: 364808

News Link :
https://www.islamtimes.com/id/news/364808/beri-paspor-baru-pada-agen-mossad-kanada-bungkam

Islam Times
  https://www.islamtimes.com