Islam Times - Mahasiswa & Guru Eropa Dukung Kampanye Boikot Israel, Indonesia?

Islam Times- "Kegagalan mendukung gerakan akan mengirimkan pesan yang jelas kepada dunia bahwa kita sebagai sebuah institusi telah menutup mata, atau tidak bertindak atas apa yang terjadi - perampasan tanah, pemaksaan pemindahan, pembunuhan ... hak asasi manusia, dan penguatan apartheid."

The Royal Institute of British Architects (RIBA), bergabung dengan kampanye internasional memboikot Israel atas kebijakan agresif terhadap Palestina.

RIBA pada Jumat, 21/03/14, telah melewati mosi dan menyerukan International Union of Architects untuk memboikot Israeli Association of United Architects. Mosi tersebut disahkan dengan 23 suara mengiyakan berbanding 16 suara menolak, sementara 10 abstain.

RIBA mengatakan, tindakan Israel bertentangan dengan perluasan pemukiman ilegal Israel di wilayah Palestina yang diduduki.

Angela Brady, mantan ketua RIBA kepada anggota lembaga tersebut mengatakan, "Kegagalan mendukung gerakan akan mengirimkan pesan yang jelas kepada dunia bahwa kita sebagai sebuah institusi telah menutup mata, atau tidak bertindak atas apa yang terjadi - perampasan tanah, pemaksaan pemindahan, pembunuhan ... hak asasi manusia, dan penguatan apartheid."

Pemungutan suara itu mengikuti gerakan serupa awal pekan ini oleh the Royal Incorporation of Architects di Skotlandia.

Awal bulan ini, para Mahasiswa di National University of Ireland melewati mosi mendukung boikot Anti-Israel.

Gerakan itu mengatakan "NUI Galway Students Union", aktif mendukung kampanye Boikot, Divestasi dan Sanksi terhadap Israel.

Lebih dari 120 akademisi Irlandia juga telah menandatangani janji untuk bergabung dengan memboikot lembaga-lembaga Israel.

Ikatan Guru Irlandia menjadi serikat pendidikan pertama di Eropa yang mengadopsi boikot akademisi Israel pada bulan April 2013.

Pada tanggal 4 Maret, mahasiswa di University of Windsor di Ontario, Kanada, juga mengeluarkan resolusi sama dan mendukung kampanye Anti-Israel.

Di tengah kecaman internasional, Israel dilaporkan terus maju dengan rencana pembangunan 2.000 unit pemukim ilegal baru di enam permukiman di Tepi Barat yang diduduki. Kegiatan pemukiman Israel menjadi kendala utama bagi perdamaian di kawasan itu.

Lalu, bagaimana dengan sikap para mahasiswa dan serikat guru di Indonesia, kapan mengikuti kawan-kawan mahasiswa di Eropa yang punya nyali memboikot lembaga akademisi Israel. [IT/Onh/ASs]