QR CodeQR Code

Gerakan Takfiri Internasional

Rekonsiliasi Syiah Sampang Model Solusi Konflik Keagamaan

27 Sep 2013 20:12

Islam Times- "Pemerintah posisinya tidak mencampuri, tapi memfasilitasi, apabila terjadi penyelesaian konflik itu maka dapat diadakan pembangunan dan bantuan," ujar Albert yang pernah menjadi komisioner Komnas HAM ini.



Anggota Dewan Pertimbangan Presiden bidang Hukum dan HAM Albert Hasibuan yang selama ini menangani berbagai konflik yang dilandasi keagamaan menyebut rekonsiliasi perdamaian Syiah Sampang ini dapat dijadikan model perdamaian dan proses rekonsiliasi bagi konflik keagamaan.

"Saya nyatakan kalau benar terjadi piagam perdamaian antara pengungsi dan masyarakat lainnya, itu bisa jadi inspirasi dan model penyelesaian konflik-konflik agama dan sosial, itu semacam model pemerintah yang turut serta dalam menangani konflik itu," kata Albert, Jumat, 27 September 2013 di Jakarta.

Diingatkan Albert, pemerintah masih diperlukan perannya untuk mendamaikan konflik keagamaan. Namun peran pemerintah juga hanyalah sebatas memasilitasi tanpa ikut campur secara langsung.

"Pemerintah posisinya tidak mencampuri, tapi memfasilitasi, apabila terjadi penyelesaian konflik itu maka dapat diadakan pembangunan dan bantuan," ujar Albert yang pernah menjadi komisioner Komnas HAM ini.

Sebelumnya dilaporkan, Pimpinan Syiah Sampang Iklil Al Milal dalam sebuah pernyataan mengatakan, ada lima pernyataan yang sudah disepakati bersama oleh warga Syiah dengan masyarakat Kecamatan Omben dan Karang Penang, Sampang, Madura.

Menurut Tempo Hari ini, Selasa, 24/09/13, melaporkan bahwa kedua kubu menandatangani kesepakatan islah.

Berikut isi pernyataan tersebut. Pertama, Masyarakat Syiah yang saat ini berada di Rusun Puspa Sidoarjo, dengan ketulusan dan iktikad baik bertekad untuk melakukan islah dengan warga di Kecamatan Omben dan Karang Penang, dan dengan ini menyatakan ingin bersama kembali sebagai saudara kerabat, dan tetangga.

"Kami tidak mau urusan ini berlarut-larut," kata Iklil kepada Tempo, di Rusun Puspa Agro Sidoarjo, Senin, 23 September 2013.

Kedua, warga Syiah menyatakan siap untuk kembali ke kampung halamannya dan bertekad untuk mengembalikan kehidupan yang damai dengan masyarakat sekitar untuk kemudian bersama-sama membangun kembali kehidupan berkeluarga dan bertetangga yang harmonis rukun dan tentram, seperti yang pernah terjadi sebelumnya.

Ketiga, masyarakat Syiah dengan segala kesadaran bertekad melupakan perselisihan dan meperbaiki kesalahpahaman yang telah terjadi. Warga Syiah juga siap untuk menjalin kehidupan persaudaraan dengan mendahulukan dan menonjolkan persamaan, persaudaraan dan persatuan.

Keempat, warga Syiah berkeinginan kuat untuk bersama-sama menjaga kehidupan beragama dengan saling menghormati keyakinan masing-masing dengan meninggalkan upaya untuk mendakwahkan pandangan keagamaan kepada mereka yang sudah memiliki keyakinan. "Kami tidak akan mengajak orang lain untuk ikut bersama dengan kami," ujarnya.

Kelima, warga Syiah menyatakan diri untuk menghapus dendam dan mengubur kebencian yang pernah ada kepada siapapun di kampung halamannya di Omben Sampang dan Karang Penang. Mereka juga tidak akan melakukan tuntutan hukum terkait dengan kekerasan yang pernah terjadi. Mereka akan lebih mengedapankan penyelesaina perdamaian secara kekeluargaaan.

"Lima pernyataan itu benar-benar muncul dari inisiatif masyarakat Sampang beserta juga kami, tanpa adanya unsur paksaan ataupun tekanan dari siapapun," katanya.[IT.Mk/Onh]


Story Code: 306013

News Link :
https://www.islamtimes.com/id/news/306013/rekonsiliasi-syiah-sampang-model-solusi-konflik-keagamaan

Islam Times
  https://www.islamtimes.com