Gerakan Wahabi Internasional
Syiah Ahlul Bait Diantara Syiah Inggris & Syiah Amerika
14 Sep 2013 03:17
Islam Times- Di samping itu, di bagian atas dari layar penayangan acara itu tertulis slogan "Allahu Akbar ... Aisyah Fin Nar", dan untuk pertama kalinya dalam sejarah hal seperti ini terjadi.
Ayatullah Uzma Ali Khamenei mengatakan, Syiah yang dipropagandakan melalui media massa London dan Amerika dengan target memecah belah umat tidaklah berada di jalur Syiah yang sesungguhnya.
Demikian pernyataan Pemimpin Revolusi Islam Ayatullah Uzma Ali Khamenei dalam pertemuan besar dengan para pengurus haji tahun ini.
Menurut Pemimpin Islamitu, tokoh-tokoh Syiah seperti Imam Khomeini ra senantiasa menekankan persatuan umat Islam. Karena itu, Syiah yang dipropagandakan melalui media massa London dan Amerika dengan target memecah belah umat tidak berada di jalur Syiah yang sesungguhnya.
Beberapa tahun terakhir ini muncul berbagai media massa termasuk televisi yang mengatasnamakan Syiah dengan maksud memecah belah umat Islam. Media-media tersebut diantaranya adalah;
1. Ahl-e-Bait TV (www.ahl-e-bait.com)
Sengaja kota suci Qom dipilih sebagai pusat pendirian stasiun ini dan nama suci Ahli Bait dipilih sebagai namanya. Warga Afganistan bernama Hasan Allahyari menjadi direktur utamanya. Sejak awal lahirnya, stasiun TV ini menonjolkan perbedaan antar mazhab Islam dan menekankan kelangsungan acara duka Fathimiyah yang diberi nama Acara Muhsiniyah, dan menyelenggarakan acara pesta Idul Zahra yang bersamaan dengan meninggalnya Khalifah Umar bin Khathab.
Allahyari dalam pernyataannya menyatakan, stasiun TV ini didukung oleh para marjik taklid, tapi pernyataan ini ditolak tegas oleh para ulama, bahkan Ayatullah Qurbanali Muhaqiq Kabuli marjik taklid Afganistan yang tinggal di Qom dan yang semula mendukung stasiun ini setahun setelah mengetahui substansinya yang memecah belah umat mengeluarkan pernyataan resmi tentang pentingnya persatuan umat Islam.
Dalam pernyataan itu dia menegaskan, "Kepada seluruh pengikut Ahli Bait as dan Syiah, sesungguhnya kami mohon dengan sangat untuk sama sekali tidak memberikan bantuan materi dan maknawi kepada stasiun TV parabola Ahl-e-Bait TV. Menurut kami, pemberian bantuan syar\'i –apa pun namanya- kepada stasiun ini atau stasiun-stasiun serupa dan acara lain –apa pun namanya- yang beraktivitas memecah belah umat bukan hanya tidak sah menurut syariat Islam, bahkan terhitung sebagai perbuatan membantu tindakan dosa dan melampaui batas".
Pandangan Politik Allahyari
Beberapa pandangan politik Allahyari selaku direkturnya bisa diringkas sebenagio beriktut:
1. Mengobarkan perpecahan antara Syiah dan Sunni.
2. Mendukung slogan "Tidak Gaza tidak pula Libanon" dengan dalih yang harus dibebaskan terlebih dulu adalah Baqi'.
3. Menjauhkan orang-orang Syiah dari marjik-marjik taklid; menurut direktur stasiun TV ini, tidak ada satu pun dari marjik taklid Syiah yang adil. Bahkan berulangkali dia melecehkan Ayatullah Uzma Imam Khomeini, Ayatullah Uzma Khamenei, Ayatullah Uzma Makarim Syirazi, dan Ayatullah Uzma Behjat.
4. Menghantam Negara Republik Islam Iran dan menjatuhkan citranya sebagai pendukung Kaum Mustadafin menjadi musuh Ahli Bait!
5. Membanding-bandingkan pemerintah Imam Khomeini ra dengan pemerintahan Dinasti Abbasi.
6. Membela Amerika dengan alasan kebebasan berekspresi yang dijunjung di negeri ini.
Hasan Allahyari ini sendiri berdomisili di Amerika. Perlu diketahui bahwa di Amerika ada undang-undang stasiun TV parabola yang isinya apabila sebuah stasiun TV melakukan pelecehan terhadap hal-hal yang sakral menurut kelompok mazhab, pemikiran atau sosial tertentu maka stasiun itu dibubarkan dan surat izinnya dicabut.
Tapi untuk stasiun Ahl-e-Bait TV pemerintah AS tidak membubarkannya dan tidak juga mencabut surat izinnya?! Karena stasiun TV ini menentang Republik Islam Iran dan memecah belah umat Islam?!
Keyakinan Atas Dasar Pemikiran Kelompok Hujatiyah
Keyakinan dan kata-kata Allahyari cocok sekali dengan pemikiran kelompok Hujatiyah. Menurutnya, orang-prang Syiah tidak boleh melakukan gerakan reformasi Islam, kesadaran Islam dan sebagainya-, melainkan mereka hanya boleh menanti secara pasif sampai kedatangan Imam Mahdi af.
Stasiun TV ini menyebarluaskan upacara pukul kepala dan badan dengan senjata tajam untuk memperingati perjuangan Imam Husain as. Padahal, para ulama Syiah seperti Ayatullah Uzma Ali Khamenei melarangnya.
Target stasiun TV ini adalah mengarahkan orang-orang Syiah pada pemikiran Kelompok Hujatiyah yang juga merupakan produk Inggris dan Amerika; karena itu inti aktivitasnya adalah mencaci maki Ahli Sunnah, bahkan mengelurkan fatwa hukuman mati untuk orang-orang Sunni. Sekarang pun kita dapat menyaksikan berbagai pelecehan dan penghinaan dari pihak Allahyari dan stasiun TV yang diberi nama suci Ahli Bait. Dengan cara ini dia ingin memecah belah antara saudara muslim Syiah dan Ahli Sunnah.
Stasiun Produk Gedung Putih
Berapa waktu lalu, Hujatul Islam Nabawi deputi Badan Tablig Hauzah Ilmiah Qom membeberkan data-data yang membuktikan aktivitas Amerika di balik Ahl-e-Bait TV, dikatakannya, "Tujuan Stasiun yang mengatasnamakan pembelaan terhadap Syiah dan penyebaran ajaran Ahli Bait as ini adalah pencitraan buruk Mazhab Syiah."
Karena sensitivitas yang terus meningkat terhadap stasiun TV ini, pengadilan istimewa Ruhaniah di Qom memutuskan hukum penyegelan kantor stasiun TV itu. Keputusan ini menyebabkan para aktor di balik stasiun ini mencaci maki ulama Islam dan pula Pemimpin Revolusi Islam Ayatullah Uzma Ali Khamenei.
Mereka menyebut sistem pemerintahan Islam Iran sebagai pendukung Ahli Sunnah dan mengklaimnya sebagai sistem yang hendak melemahkan Mazhab Syiah Ahli Bait as. Bersamaan dengan itu, tokoh-tokoh Kelompok Hujatiyah menggugat kebebasan kelompok Ahli Sunnah untuk bertindak di Iran dan menuntut dukungan terhadap Ahl-e-Bait TV.
2. Salaam TV (http://www.salaamtv.org)
Islam Minus Politik & Politik Minus Islam
Berapa tahun yang lalu, jarang sekali orang secara serius menyadari bahaya Islam Amerika yang bersembunyi di balik kedok tablig Syiah dan menyusup di tengah barisan pengikut Ahli Bait as. Tapi sekarang, tampaknya jalinan erat antara Stasiun ini dengan gelombang politik dan anti keamanan, jarang orang yang tidak mengerti bahwa stasiun TV Salaam bekerja untuk politik emperialis anti Islam. Lebih lagi hari-hari ini para pendukung sekularisme terjun langsung ke kancah politik dan menentang keras Republik Islam.
Direktur stasiun TV Salaam membentuk jaringan atas nama "Kelompok Ruhaniawan Tradisional Iran Kontemporer" dan mengeluarkan pernyataan-pernyataan keras yang mendukung kerusuhan-kerusuhan di Republik Islam Iran.
Pendanaan
Ketika setiap hari kita mendengar berita baru tentang pembantasan transfer dana bagi orang-orang Iran di seluruh dunia, tapi stasiun TV Salaam malah mengumumkan sekian banyak nomor rekening di negara-negara seperti Amerika, Jerman, Australia, dan Dubai untuk menampung bantuan dana dari para pemirsanya.
Stasiun TV ini disiarkan melalui Satelit Hotbird yang tentu saja menuntut biaya sewa yang tinggi. Ditambah lagi dengan biaya pendirian dan pengelolaannya sehingga mencakup seluruh benua, itu pun dengan iklan yang sangat terbatas. Karena itu, sudah pasti stasiun TV Salaam ini memiliki sumber dana yang jauh lebih dari sekedar bantuan para pemirsa. Dan sampai sekarang, direktur dan administratornya tidak memberikan penjelasan yang transparan mengenai hal ini.
Bukan hal yang sulit untuk diketahui bahwa dolar Amerikalah yang mendanai stasiun TV Salaam dan menggaji pekerjanya. Hal itu diperkuat dengan tidak diterapkannya undang-undang pembubaran stasiun TV yang memprovokasi pertikaian antar mazhab dan melecehkan hal-hal yang sakral menurut mazhab.
Kedok Dakwah
Berapa waktu lalu, kelompok Hujatiyah yang punya pengaruh pada stasiun TV Salaam mengimbau direkturnya untuk menambah tingkat akseptabilitas atasiun ini di tengah masyarakat dengan cara mendapatkan pernyataan dukungan dari marjik-marjik tradisional, bukan dari marjik-marjik politik. Hal itu karena di tengah masyarakat terkenal bahwa stasiun TV ini ditentang oleh para marjik. Itulah kenapa kemudian acara-acara TV ini sering menyebut nama marjik dan ruhaniawan terkenal.
Berapa tahun terakhir juga kita menyaksikan stasiun ini senantiasa berusaha keras untuk memperkenalkan aksi pukul kepala dan badan dengan senjata tajam sebagai salah satu tradisi Islam, dan tentu saja acara seperti ini didukung oleh musuh-musuh Islam. Di salah satu acara itu, Muhammad Hidayati Direktur TV Salaam yang sekaligus merupakan ahli agama di Voice of Amerika mengatakan, "Berdasarkan ayat-ayat Al-Quran, ternyata aksi pukul kepala dan badan dengan senjata tajam ini mempunyai latar belakang yang kuat di dalam Al-Quran".
Ruhaniawan palsu ini memutarbalikkan ayat Al-Quran berusaha mengatasnamakan aksi itu sebagai ajaran Al-Quran".
Tapi, begitu dangkal dan salah kaprahnya argumentasi Hidayati sampai-sampai ahli agama di kandang yang sama tidak tahan untuk diam diri dan tidak menggugatnya. Ahli agama itu bernama Mahdi Khalaji, ketika itu juga dia angkat suara menentang celotehan ruhaniawan palsu dari Washington DC itu seraya mengatakan, "Apa yang dikatakan oleh Hidayati betul-betul salah kaprah dan merupakan pemalsuan terhadap Al-Quran."
Setelah itu, acara tetap digiring untuk menyebutkan aksi pukul kepala dan badan dengan senjata tajam sebagai tradisi tua kelompok Syiah dan faktor mentalitas keberanian serta pengorbanan, karena itu menurut acara tersebut aksi ini diperbolehkan oleh pemerintah Amerika untuk diselenggarakan di sana, sehingga orang-orang Syiah dengan mudah sekali melakukan aksi itu di jalan raya-jalan raya Amerika.
Sekularisme
Salah satu kriteria stasiun TV Salaam adalah penekanan terhadap sekularisme atau pemisahan agama dari politik dan sebaliknya. Di samping itu, ia juga senantiasa menyoroti dan menjunjung para marjik taklid yang sedikit banyak bergerak melawan Revolusi Islam Iran. Ditambah lagi dengan upayanya yang tidak kenal henti untuk mengobarkan perpecahan antar mazhab dan pelecehan terhadap Ahli Sunnah.
3. Fadak TV ( http://www.fadak.tv/)
Syiah Versi Peleceh Ahli Sunnah
Dalam hal pecah belah umat untuk merebut kekuasaan, Inggris memang ahlinya. Salah satu yang dilakukannya adalah mempersiapkan seorang Syiah Dua Belas Imam dengan paras dan penampilan santri atau kiai yang sangat menarik, lalu menyediakan Husainiyah untuk dia di London dengan segenap fasilitas yang dibutuhkan seperti mimbar pidato, bahkan stasiun TV dan Hauzah Ilmiah yang berfungsi sebagai media penyebarannya atas nama Syiah Sejati dan musuh pertama Wahabi.
Yasir Yahya Abdullah Alhabib direktur stasiun TV Fadak lahir pada tahun 1977 jebolan Universitas Kuwait di jurusan ilmu politik. Masih muda sekali usianya, tiga tahun setelah mendirikan "'Yayasan Khuddam Al Mahdi" di Kuwait sikap-sikap radikalnya memaksa pemerintah Kuwait untuk menyegel yayasannya dan memenjarakan dirinya.
Tingkah laku sembrono pemuda ini ternyata menarik perhatian Inggris; secepat kilat mereka menjadikan penangkapan Alhabib sebagai pusat perhatian badan-badan resmi HAM di Inggris dan Amerika. Aparat Kuwait sendiri pasti terkejut kenapa badan-badan resmi HAM itu memilih kiai muda ini di antara sekian tahanan di sana, tapi daripada tambah ruwet persoalannya maka belum genap tiga bulan di penjara mereka telah membebaskannya.
Kiai muda bebas dari penjara dan langsung bersahabat dengan pihak-pihak terkait di Inggris. Tak lama kemudian dia mendapat suaka dan perlindungan dari Inggris dan seketika itu pula dia pergi ke utara negeri tersebut. Tidak butuh lebih dari dua tahun tinggal di sana dia sudah berhasil domisili di London dan mengembangluaskan kegiatannya secara pesat. Terbitlah surat kabar "shianewspaper", berdirilah Hauzah Ilmiah bernama "Imamain Askariyain", launchinglah stasiun TV satelit Fadak dan pada tahun 2010 yayasan dia di London dipindah-kembangkan menjadi Husainiyah Sayidus Syuhada, dan menyediakan kompleks baru untuk hauzah, kantor, media surat kabar, situs, dan kantor untuk stasiun TV Fadak.
Ruhaniawan muda inilah yang sekarang aktif sekali di mimbar-mimbar London berpidato atas nama Syiah untuk seluruh pemirsa di dunia demi kepentingan imperialisme modern.
Api Yang Menyasar Sunni dan Membakar Syiah
Supaya lebih jelas, cukup kiranya tiga tahun kita mundur ke belakang; tepatnya pada Bulan Ramadan 1431 H, tanggal 17 bulan itu yang merupakan hari kematian wafatnya Siti Aisyah istri Nabi Saw, kiai muda bayaran Inggris ini menggelar majelis di Husainiyah dan berpidato di atas mimbar dengan segala macam caci maki serta kata kotor terhadap istri nabi tersebut.
Setelah menyebutkan alasan-alasan busuknya untuk membuktikan fitnah kemunafikan dan kepestaporaan istri nabi itu, dia mengakhiri pidatonya dengan seruan strategis! seraya berkata, "Perayaan hari kebinasaan Aisyah adalah keniscayaan agama; karena, hari kebinasaan Aisyah merupakan hari kemenangan Islam yang agung".
Situs kiai bayaran Inggris ini dengan penuh bangga melaporkan bahwa stasiun TV Fadak menayangkan perayaan penuh berkah ini secara penuh. Di samping itu, di bagian atas dari layar penayangan acara itu tertulis slogan "Allahu Akbar ... Aisyah Fin Nar", dan untuk pertama kalinya dalam sejarah hal seperti ini terjadi. Di sela-sela acara juga dilantunkan kasidah-kasidah kegembiraan atas apa yang mereka sebut dengan kebinasaan pucuk kekafiran Aisyah dan rasa syukur atas kenikmatan lepas diri dari istri Nabi Saw ini.
Fatwa Pemadam Fitnah Perpecahan
Sebelumnya, Alhabib kiai muda bayaran Inggris ini menerbitkan buku yang isinya tiada lain penghinaan dan pelecehan terhadap Siti Aisyah istri Nabi Saw, dan saat itu pula ulama dan kaum Syiah mengecam keras buku itu. Khususnya ulama Syiah di Kuwait dan Saudi Arabia, seperti Syaikh Amri, Syaikh Husain Ma'tuq, Syaikh Hasan Shaffar, Syaikh Ali Alumuhsin, Syaikh Abduljalil Samin, Syaikh Namir, dan Sayid Hasyim Salman menunjukkan sikap dan reaksi keras terhadapnya.
Tindakan kiai muda bayaran Inggris ini berhasil merusak citra Mazhab Syiah di berbagai penjuru dunia, bahkan seperti yang dikatakan oleh Syaikh Abdulaziz Alusyaikh mufti awal Saudi Arabia perbuatan dia telah mencegah perkembangan Mazhab Syiah di negara-negara Arab dan Islam serta mengembalikan orang-orang yang cenderung kepada mazhab ini ke jalan yang sebelumnya.
Sikap kiai muda bayaran Inggris ini juga berhasil mengobarkan kebencian kelompok Wahabi terhadap kelompok Syiah, sehingga para ulama papan atas Syiah sendiri kewalahan dalam meredam kebencian itu dan menciptakan perdamaian. Maka pada akhirnya, para ulama Syiah Saudi Arabia mengirimkan surat pertanyaan fatwa kepada Pemimpin Revolusi Islam Ayatullah Uzma Ali Khamenei tentang masalah ini, jawaban fatwa dia menjadi pemadam fitnah perpecahan yang lebih luas. Dia berfatwa:
"Pelecehan terhadap simbol-simbol saudara Ahli Sunnah, antara lain tuduhan terhadap istri Nabi Saw adalah haram. Hal ini juga mencakup istri-istri semua nabi, khususnya Sayidul Anbiya "Nabi Agung Muhammad Saw"
Fatwa ini langsung tersebar melalui stasiun TV al-Jazeera, suratkabar Al Anba' Kuwait, situs Muhith, suratkabar Al Safir Libanon, Al Hayat London, situs radio-televisi Mesir dan lain-lain.
Syaikh Al Azhar, Ahmad Thayib di dalam surat pernyataannya bahkan memberikan reaksi yang positif sekali terhadap fatwa Pemimpin Revolusi Islam ini, dia mengatakan:
"Dengan pujian dan kerelaan hati saya telah menerima fatwa penuh berkah Imam Ali Khamenei mengenai pengharaman terhadap penghinaan atas sahabat Nabi ra atau pelecehan terhadap istri-istri Rasulullah Saw. Fatwa ini berasal dari pengetahuan yang benar dan kesadaran yang dalam tentang bahaya apa yang telah dilakukan oleh ahli fitnah, dan ini menunjukkan keinginan yang sungguh-sungguh akan persatuan umat Islam. Hal yang membuat fatwa ini menjadi lebih penting daripada yang lain adalah prihal kemunculan fatwa itu dari salah seorang ulama besar muslim dan salah satu marjik taklid Syiah yang paling besar bahkan yang sekaligus merupakan Pemimpin Tertinggi Republik Islam Iran.
Saya, berdasarkan posisi keilmuan dan mengingat tanggungjawab syariat yang harus dipikul, menyatakan bahwa upaya demi persatuan umat Islam adalah wajib, sedangkan perbedaan antara pengikut mazhab-mazhab Islam harus dibatasi pada tingkat perbedaan pendapat di antara ulama dan para ahli yang sekiranya tidak sampai membahayakan persatuan umat Islam. Karena Allah Swt berfirman, "Dan jangan kalian bertikai niscaya kalian jadi lemah dan kehilangan kekuatan, dan bersabarlah sesungguhnya Allah bersama orang-orang yang sabar." [IT/Onh/Ass]
Sumber: http://www.taqrib.info/indonesia/
Story Code: 301599