QR CodeQR Code

Gerakan Wahabi Internasional

Al-Jazeera: Konflik Sunni-Syiah ala Kolonel James Steele

12 Sep 2013 09:22

Islam Times- Steele mendapat akses langsung ke Menhan Donald Rumsfeld dan Jendral Petraus bahkan ke wapres Dick Chenney, ketika mendapat penugasan di Irak. Dalam penugasan ke Irak tersebut, Steele mendapat penugasan khusus untuk membentuk polisi irak dan melatih sipil menjadi "polisi komando".



James Steele adalah seorang yang expert dalam bidang insurgency. Steele punya segudang track record, bintang dan tanda jasa dalam operasi militer. Karier gemilangmya dimulai di perang Vietnam, dan diteruskan dengan melatih pasukan pemerintah El Salvador dalam menghadapi pemberontak, sukses operasi di El Salvador dan penanganan insurgency di Nicaragua menghantarkannya ke puncak lobby dengan pimpinan secara langsung.

Steele mendapat akses langsung ke Menhan Donald Rumsfeld dan Jendral Petraus bahkan ke wapres Dick Chenney, ketika mendapat penugasan di Irak. Dalam penugasan ke Irak tersebut, Steele mendapat penugasan khusus untuk membentuk polisi irak dan melatih sipil menjadi "polisi komando".

Dalam tugasnya melatih polisi Irak, colonel James Steele dibantu oleh Kolonel Coffman dan karena aksesnya pada pimpinan Pentagon dan militer, Steele mempunyai pengaruh dan kekuasaan tak terbatas dilapangan.

Steele masuk ke Irak sebagai sipil dan mengaku sebagai menjabat sebagai Energy expert, dalam proyek rekronstruksi Irak.

Steele diketahui membentuk pasukan paramiliter khusus dari pasukan komando polisi Irak dan diberi nama "Wolf Brigade" yang dia latih dengan tugas menyiksa dan melakukan pembunuhan.

Oleh PBB, pasukan para militer bentukan Steele itu mengenalnya dengan nama "Death Squad". Tugas dari Brigade Wolf adalah menterror insurgent/pemberontak Sunni.

Misi James Steele dan Coffman didukung penuh oleh pimpinan AS. bahkan Coffman sendiri adalah seorang kolonel yang melaporkan langsung kepada panglima tertinggi Jenderal Petraeus. Brigade Wolf bertugas melakukan penyiksaan dan melakukan operasi khusus atas perintah langsung dari Steele. Tujuan dasarnya adalah bagaimana Insurgent Sunni Irak diperiksa dan disiksa oleh orang Irak sendiri, sehingga tangan penjajah AS tetap bersih.

Seperti kita ketahui Ketika Saddam Hussein jatuh karena di invasi AS, pasukan AS menghadapi insurgency minoritas Sunni. Kota Samarra adalah pusat insurgency. dan sudah banyak korban tentara AS karena insurgency Sunni yang aslinya adalah bentukan Steele ini, dan cara menghadapi pemberontak Sunni ini, tentara AS membenturkan dengan pasukan paramiliter yang dibentuk dari golongan Syiah.

Cara tersebut dipandang sangat effective dalam meredam pemberontakan Sunni. Misi penanganan insurgency itu dikenal dengan kode Fargo 22 dari Irak, dimana misi rahasia Steele dengan Death Squadnya memulau konflik sektarian. Bahkan Death Squad sebagai pasukan khusus yang kejam yang terdiri dari kaum Syiah, yang melakukan eksekusi atas sipil Sunni.

Petraus dan Steele meninggalkan Irak pada tahun 2005 dan setahun kemudian Irak jatuh dalam sektarian konflik, konflik yang mengerikan dimana mayat bergelimpangan di jalan-jalan dan masyarakat mengenal sebuah pasukan kejam Death Squad yang mengeksekusi kaum Sunni di Iraq.

Sementara pemerintah Obama, yang mengambil alih pemerintahan menyebut, masa kelam AS di Irak dalam lembaran hitam sejarah amerika, high level government mendiamkan kekejaman-kekejaman dan bahkan memback up pasukan paramiliter ini untuk menyulut konflik sektarian.

Saat ini banyak jendral Irak yang sudah pensiun dan bersedia memberikan kesaksian atas kekejaman Steele dan pasukannya di Irak diantaranya adalah Jenderal Muntaher al-Samari sebagai mendagri Irak pada 2003-2005, sebagaimana yang dilaporkan oleh The Guardian. Bahkan pasukan paramiliter Death Squad inilah yang menyulut konflik sektarian di kawasan Irak dan Timur Tengah, demikian reportase daei al-jazeera.[IT/M/Segaf]


Story Code: 300998

News Link :
https://www.islamtimes.com/id/news/300998/al-jazeera-konflik-sunni-syiah-ala-kolonel-james-steele

Islam Times
  https://www.islamtimes.com