Perang Suriah
Putin Peringatkan AS atas Aksi Militer Ilegal di Suriah
5 Sep 2013 04:58
Islam Times- "Mereka mengetahui dengan baik, bahwa ini bisa menjadi penyebab sanksi, dan bahkan operasi militer terhadap mereka. Itu adalah tindakan bodoh dan tidak logis.
Rusia butuh bukti yang meyakinkan dari para ahli PBB dan bukan rumor bahwa senjata kimia digunakan di Suriah, kata Presiden Rusia dalam sebuah wawancara dengan Channel One dan AP, Rabu, 04/09/13, sebagaimana dilansir oleh Russia Today.
"Terserah kepada Dewan Keamanan PBB untuk memutuskan tindakan berikutnya, katanya.
Berbicara kepada wartawan dengan Chanel One televisi Rusia dan Associated Press (AP), Presiden Rusia Vladimir Putin membuat sejumlah pernyataan yang menentukan mengenai penggunaan senjata kimia dalam konflik Suriah yang membangkitkan ancaman serangan AS di Suriah.
"Kami percaya, setidaknya kita harus menunggu hasil pemeriksaan komisi PBB di Suriah," kata Putin.
"Dan sejauh ini belum ada informasi tentang apa bahan kimia sebenarnya yang digunakan dalam serangan di pinggiran kota Damaskus dan siapa melakukannya.
"Saya sudah katakan, saya merasa ini benar-benar sebuah kekonyolan dimana angkatan bersenjata [Suriah] pemerintah, yang saat ini sebenarnya menang dalam beberpa misi penyerangan, dan bahkan di beberapa daerah sudah mengepung pemberontak, dan akan segera mengusir mereka, kemudian tentara Suriah menggunakan senjata kimia yang dilarang," jelas Putin.
"Mereka mengetahui dengan baik, bahwa ini bisa menjadi penyebab sanksi, dan bahkan operasi militer terhadap mereka. Itu adalah tindakan bodoh dan tidak logis.
"Kami menolak asumsi, jika seseorang memiliki (klaim) informasi bahwa senjata kimia digunakan oleh tentara reguler Suriah, maka bukti tersebut harus disampaikan kepada Dewan Keamanan PBB dan para inspektur PBB," kata Putin dan menekankan, bukti itu harus meyakinkan, dan tidak didasarkan pada rumor atau semacam data intelijen hasil menguping percakapan dll.
"Bahkan di AS ada ahli yang mempertanyakan keandalan fakta yang disajikan oleh pemerintah. Para ahli itu tidak mengesampingkan kemungkinan bahwa oposisi Suriah telah melakukan provokasi yang direncanakan kepada sponsor mereka alasan untuk intervensi militer, dan dia mengakui itu." Tegasnya lagi.
Sementara itu, para pejabat Gedung Putih mengatakan, Obama akan mengadakan pertemuan khusus di sela-sela pertemuan G-20 dengan Presiden Perancis, pendukung utama serangan di Suriah, serta pemimpin Cina dan Jepang.
Meskipun tidak ada pertemuan bilateral formal yang direncanakan dengan Presiden Rusia Vladimir Putin, pejabat Gedung Putih menyatakan kemungkinan kedua belah pihak akan mengadakan semacam dialog.
Obama di Stockholm juga berharap, Putin akan mengubah arah dan pandangannya pada intervensi militer di Suriah.
"Saya selalu berharap ... pada akhirnya, kita dapat mengakhiri kematian yang lebih jauh dan lebih cepat jika Rusia mengambil pendekatan yang berbeda untuk masalah ini," katanya. [IT/Onh/Ass]
Story Code: 298710