Islam Times - Hizbullah: Israel & Kelompok Penghasut Dalang Ledakan Beirut

Islam Times-"Israel dan kelompok yang bekerja menghasut perselisihan [Sunni-Syiah] bertanggung jawab atas serangan yang melukai 50 warga lebih dan menyebabkan kerusakan material yang parah," tambahnya.

Wakil Sekjen Hizbullah menyalahkan rezim Israel dan kelompok penghasut sebagai penyebab utama ledakan Beirut.

Sheikh Naim Qassem mengatakan pada hari Jum'at (12/7/13) bahwa bom mobil terbaru di Bir Al-Abed, Beirut yang membuat puluhan warga terluka itu adalah proyek Israel.

"Ledakan itu merupakan bagian dari upaya kontinu penargetan gerakan perlawanan. Dan yang memperoleh manfaat dari ledakan itu adalah sistem yang melayani proyek Israel," kata Qassem yang berbicara dalam ulang tahun ke-7 perang antara Libanon dan Israel sejak awal Juli-Agustus 2006.

"Siapapun yang melihat ukuran ledakan tahu bahwa yang terjadi merupakan sebuah serangan nyata. Serangan yang merupakan bagian dari rangkaian keinginan tersembunyi yang ingin dilaksanakan musuh," kata Qassem.

"Israel dan kelompok yang bekerja menghasut perselisihan [Sunni-Syiah] bertanggung jawab atas serangan yang melukai 50 warga lebih dan menyebabkan kerusakan material yang parah," tambahnya.

Qassem juga mengkritik negara-negara Arab termasuk negara-negara pantai Teluk Persia karena tidak mengutuk ledakan Bir Al-Abed.

"Biarkan orang mengomentari kebisuan Arab khususnya [negara] Teluk Persia tentang ledakan itu," katanya.

Qassem yang mengatakan hubungan antara Hizbullah dan Arab Saudi tidak dekat sebagaimana mestinya, juga mengkritik duta Riyadh untuk Libanon. Menurutnya, duta Riyadh tak berhak menginstruksikan kelompok perlawanan Hizbullah tentang bagaimana bertindak dengan faksi Libanon lainnya.

"Hubungan Hizbullah dengan Arab Saudi jauh di bawah normal dan Arab Saudi yang harus disalahkan untuk ini," katanya.

"Duta besar Saudi untuk Libanon telah melampaui etika diplomatik ketika menyalahkan Hizbullah," katanya.

Awal bulan ini, Duta Besar Ali Awad Asiri menyalahkan Hizbullah karena situasi Libanon yang makin memburuk dan menyarankan kelompok perlawanan itu untuk merevisi kebijakannya terhadap Sunni dan sekte-sekte keagamaan lainnya.

"Hizbullah tidak membutuhkan saran bagaimana berhubungan dengan komponen masyarakat Libanon," kata Qassem.

"Hizbullah adalah penganjur persatuan Muslim dalam perbuatan dan bukan hanya kata-kata semata," katanya.[IT/AA/NAT]