Ekonomi Iran
Duh, Amerika Serikat Blokade Perdagangan Iran
3 Jul 2013 11:21
Islam Times- "Kami tidak ragu lagi, menjatuhkan sanksi merupakan kebijakan yang gagal, dan kami terkejut mengapa pemerintah AS dan pemerintah lainnya ambil bagian dalam sanksi ini, dan secara terus menerus serta mengulangi kebijakan yang salah dan gagal,"
Republik Islam Iran menghujat sanksi baru AS yang mulai berlaku pada hari Senin, 01/07/13, dan menyebut, dengan mengintensifkan sanksi, menunjukkan kebijakan AS gagal dan hanya memperumit masalah nuklir Iran.
Menurut Reuters, sanksi baru tersebut menargetkan perdagangan berupa pengiriman barang dan sektor otomotif, penjualan emas ke Iran dan penanganan mata uang Iran, rial yang menurut para ahli, upaya AS tersebut untuk membujuk Tehran menghentikan program nuklirnya.
Sanksi tersebut adalah yang pertama sejak Hassan Rohani memenangkan pemilihan presiden pada bulan Juni lalu. Kemenangan Rohani tersebut dikalangan masyarakat, pemerintahan mendatang akan meningkatkan resolusi sengketa nuklir yang sudah berumur satu dekade, yang menurut Gedung Putih, sanksi tersebut paling ketat dan luas dalam sejarah dunia.
Rohani akan diambil sumpah jabatannya pada bulan Agustus mendatang.
"Kami tidak ragu lagi, menjatuhkan sanksi merupakan kebijakan yang gagal, dan kami terkejut mengapa pemerintah AS dan pemerintah lainnya ambil bagian dalam sanksi ini, dan secara terus menerus serta mengulangi kebijakan yang salah dan gagal," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran Abbas Araqchi dalam wawancara langsung lewat televisi Iran pada hari Senin, 01/07/13.
"Menjatuhkan dan intensifikasi sanksi bukanlah solusi untuk masalah nuklir Iran, dan tidak akan membantu menyelesaikan masalah ini.
"Mengangkat sanksi dapat membantu menyelesaikan masalah, karena dianggap sebagai satandar membangun keyakinan. Tetapi, peningkatan sanksi itu, tidak akan membuahkan hasil kecuali membuat masalah ini lebih rumit dan lebih sulit untuk diselesaikan, mengingat sanksi ini bertentangan dengan banyak prinsip yang mereka junjung atau mereka klaim, "katanya.
"Amerika tidak mendapatkan apa-apa dengan sanksi ini, dan telah terbukti, sanksi tersebut tidak akan membantu AS," tambah Araqchi.
Menurut New York Times, negara-negara pendukung putaran terakhir sanksi tersebut mengatakan, sanksi itu bisa mencabut miliaran dolar pendapatan Iran, terutama dengan larangan baru mengenai perdagangan emas.
Para pedagang emas batangan di negara lain mengkhawatirkan risiko hukuman berat dari larangan Amerika, termasuk pengusiran dari perdangangan pasar logam di Amerika Serikat. [IT/ASS]
Story Code: 279086