Hegemoni Global:
Jadi Agen Gratisan CIA lewat Facebook!
6 Apr 2013 15:47
Islam Times-Dia percaya bahwa ketika user Facebook menambahkan alamat mereka, pekerjaan, teman dan nama keluarga dalam profile mereka, pada kenyataannya mereka telah bekerja sama gratisan dengan CIA
Melihat rekor terakhir Facebook, ternyata jaringan sosial itu telah mengakses informasi para penggunanya.
Dengan user lebih dari 1 milyar orang, Facebook dapat disebut sebagai "negara" terpadat penduduk ketiga di dunia. Aktif 8 tahun sejak di-launching oleh Mark Zuckerberg (programer komputer Amerika keturunan Yahudi, 28 tahun) jaringan sosial itu menuai banyak kritik dan protes dari berbagai organisasi dan badan sosial di seluruh dunia.
Para pakar percaya, Facebook menyalahgunakan informasi pribadi para user dan beberapa identitas lainnya demi kepentingan badan inteligen Amerika, CIA.
Salah satu tokoh yang mengkritik Facebook dengan keras adalah Julian Assange, pendiri WikiLeaks. Dia percaya bahwa ketika user Facebook menambahkan alamat mereka, pekerjaan, teman dan nama keluarga dalam profile mereka, pada kenyataannya mereka telah bekerja sama secara gratis dengan CIA dengan membantu agen AS itu membuat database tentang informasi pribadi mereka.
Pusat Informasi Privasi Elektronik (EPIC), bersama Badan Kebebasan Sipil Amerika (ACLU), Pusat Digital Demokrasi (DDC) dan beberapa badan lainnya memutuskan akan mengirim sebuah surat protes pada Komisi Perdagangan Federal (FTC) mengenai Facebook. Badan-badan ini percaya bahwa Facebook adalah sebuah perdagangan yang tidak adil dan menipu karena telah mengizinkan pihak lain mengakses informasi pribadi usernya.
Alec Russ, seorang diplomat AS mengatakan dalam sebuah konfrensi, jaringan sosial itu telah mempengaruhi hubungan antar negara dan menunjukkan, Washington telah melatih diplomat-diplomat digital demi mencapai tujuan diplomatik negara itu.
Sebuah kelompok pakar IT juga menuduh Facebook telah melakukan mata-mata pada mesin pesan user. Facebook memiliki aplet (sebuah program kecil) yang dapat membuat para user menerima dan mengirim pesan di Facebook.
Para pakar itu percaya bahwa aplet itu bisa membuat Facebook mengakses isi pesan user. Tapi, Facebook mengklaim bahwa pihaknya memeriksa beberapa pesan user hanya untuk menguji coba layanan pesannya.
Majalah Internasional Komputer (CWM) juga mengkritik layanan baru Facebook berupa layanan pengiriman hadiah yang memungkinkan para user mengirim hadiah. Facebook ingin para user memasukkan alamat rumah mereka, tanggal lahir, ukuran kaki, ukuran baju dan sebagainya untuk memperoleh informasi pribadi mereka.
Seorang pekerja Facebook juga menunjukkan pada situs rumpus.net dan mengatakan bahwa Facebook menelusuri semua 'klik-an' user selama para user menggunakan akun Facebook mereka.
Selain informasi tambahan seperti minat pribadi, agama, kecenderungan seksual dan jumlah anggota keluarga, Facebook juga mengetahui link-link teman yang Anda klik, timeline yang Anda lihat atau foto yang Anda saksikan.
Bahkan koran British Independent mengkritik keras Facebook dan menyebutnya sebuah kompani yang hipokritik dan korup.
Darrin McBreen, seorang wartawan di site Infowars mengatakan, pengalamannya telah menunjukkan bahwa Facebook tidak hanya aktif dalam perdagangan dan supervice koleksi data, tapi jaringan sosial itu terkadang memakai taktik rahasia inteligen dengan memberi tahu para usernya bahwa mereka akan diinvestigasi. [IT/MN/NAT]
Story Code: 252001