QR CodeQR Code

Penembakan di Lapas

TNI Bantah Pelaku Penyerangan Lapas Cebongan

24 Mar 2013 10:44

Islam Times- Mereka beralasan mau meminjam empat orang tersangka yang penahanannya dititipkan di lapas. Untuk membuktikan kepada petugas jaga mereka benar dari Polda DIY, pelaku menunjukkan surat dengan kop dari Polda DIY.



Lapas Cebongan, Sleman, Yogyakarta, Sabtu (23/3) dinihari diserang segerombolan orang bertopeng dengan menggunakan sejata api dan menewaskan empat tahanan yang diduga terlibat pembunuhan anggota Kopasus TNI AD Sertu Santoso di Hugos Café.

Panglima Kodam IV/ Diponegoro Mayjen TNI Hardiono Saroso menyangkal jika prajurit TNI terlibat penyerangan dini hari itu. "Bukan dari prajurit TNI, tidak ada prajurit yang terlibat. Saya bertanggung jawab penuh sebagai Pangdam IV/Diponegoro," katanya Sabtu pagi di Magelang.

Menyinggung adanya dugaan senjata TNI yang digunakan pada penyerangan lapas, dia lagi-lagi membantah. Menurutnya, setelah kejadian dirinya apelkan seluruh komandan satuan, baik komandan satuan yang ada di organik TNI maupun yang nonorganik dan mereka bertanggung jawab.

“Saya bertanggung jawab penuh terhadap semua yang ada di Kodam IV/Diponegoro," kata Hardiono.

Sementara itu, anggota Komisi III DPR dari PDIP, Eva Kusuma Sundari mengutuk keras penyerangan bersenjata itu. Sundari menilai, penyerang adalah kelompok prefesional karena menggunakan senjata api.

"Dari pernyataan-pernyataan kesaksian, kita paham bahwa pelaku-pelakunya adalah kelompok profesional. Dan besar kemungkinan adalah pasukan khusus karena menggunakan senjata," ujarnya di Jakarta, Sabtu (23/3). Sebagaimana dilansir Tribunnews.

Menurut Sundari, tujuan penembakan adalah dorongan solidaristas korps (spirit the corps). Karena targetnya spesifik yaitu tahanan titipan terkait kasus pengeroyokan anggota kopasus.

"Saya mendorong polisi melakukan investigasi secermat-cermatnya sehingga menemukan para pelaku yang sewenag-wenang," tegasnya.

Penyerangan tersebut berlangsung sekitar pukul 00.15. Gerombolan orang dengan cadar masuk ke area LP, dengan cara melompat pagar setinggi satu meter.  Mereka memaksa petugas lapas yang berjaga untuk membuka pintu, dan menunjukkan ruang tempat ke empat pelaku ditahan.

Mereka beralasan mau meminjam empat orang tersangka yang penahanannya dititipkan di lapas. Untuk membuktikan kepada petugas jaga mereka benar dari Polda DIY, pelaku menunjukkan surat dengan kop dari Polda DIY.

“Awalnya peminjaman empat tersangka ditolak, tapi salah satu orang tak dikenal itu mengancam akan meledakkan kantor dengan granat yang disiapkan,” katanya.

Petugas jaga karena terancam akhirnya terpaksa membukakan pintu. Ternyata di belakang empat kawanan tadi masih ada belasan orang lagi yang semuanya mengenakan penutup wajah. Jumlah keseluruhan sekitar 17 orang.

Setelah mendapatkan target, gerombolan itu lalu memberondongkan senjata api hingga para tahanan tewas seketika.

Empat tahanan tersebut adalah Hendrik Angel Sahetapi alias Deki, 31, Adrianus Candra Galaja, 33, Yohanes Juan Manbait, 38, dan Gameliel Yermianto Rohi Riwu, 29. Keempat tahanan tersebut adalah titipan Polda DIY (Yogya), dan serangan terjadi kurang dari 14 jam sejak proses pemindahan tahanan dari Polda DIY, Jumat (22/3) siang.

Seperti diberitakan sebelumnya, Lapas II B Sleman, DIY diserang oleh kelompok bersenjata yang tak dikenal pada Sabtu (23/3) dini hari. Setelah memaksa masuk, gerombolan tersebut menembak mari empat orang tahanan titipan Polda DIY. Keempatnya ditahan terkait kasus pengeroyokan seorang anggota Kopasus di Cafe Hugos, Selasa (19/3) lalu.(IT/sa)


Story Code: 248764

News Link :
https://www.islamtimes.com/id/news/248764/tni-bantah-pelaku-penyerangan-lapas-cebongan

Islam Times
  https://www.islamtimes.com