Islam Times - Obama: "Hizbullah adalah Organisasi Gerakan Teroris"

Islam Times- "Setiap negara yang menjunjung tinggi nilai-nilai keadilan harusnya juga menyebut Hizbullah sebagai organisasi teroris sebab itu benar adanya," kata Obama saat melakukan kunjungan ke Yerusalem, mengutip Press TV, Kamis malam, 21/03/13.

Presiden Amerika Serikat Barack Hussein Obama kemarin menyatakan pemerintahannya telah memasukan Hizbullah ke dalam daftar hitam dan menyebut kelompok gerakan Islam asal Libanon itu sebagai organisasi teroris.

"Setiap negara yang menjunjung tinggi nilai-nilai keadilan harusnya juga menyebut Hizbullah sebagai organisasi teroris sebab itu benar adanya," kata Obama saat melakukan kunjungan ke Yerusalem, mengutip Press TV, Kamis malam, 21/03/13.

Pernyataan Obama ini ditujukan kepada negara-negara Uni Eropa yang menolak untuk menempatkan Hizbullah ke dalam daftar hitam sebagai gerakan teroris.

Obama juga menuduh kepada Hizbullah agar segera meninggalkan pertempuran di Suriah yang saat ini telah menewaskan ribuan nyawa.

"Faktanya adalah sekutu Hizbullah yakni rezim Assad telah menyimpan senjata kimia. Untuk itu, kami akan terus bekerja sama dengan erat untuk meredam segala bahaya yang ada," ucap Obama.

Obama juga mengulangi seruan Washington untuk menggulingkan pemerintah yang sah di Suriah, Presiden Suriah Bashar al-Assad.

Ditegaskannya, Assad harus mundur yang menurutnya masa depan Suriah bisa dimulai. Sebuah kekuatan dan legitimasi dari Obama kepada para teroris didikan Arab Saudi, Qatar, Turki AS dan beberapa negara Eropa untuk melanjutkan aksi pembantaian warga sipil di Suriah.

"Saya telah membuat pernyataan dengan jelas kepada Basyar al-Assad dan mereka yang mengikuti perintahnya bahwa kami tidak akan mentolelir penggunaan senjata kimia untuk memerangi warga Suriah atau memberikan senjata ini kepada kelompok teroris," lanjut Obama.

Sedikitnya 25 orang tewas dan 86 lainnya terluka ketika para teroris didikan Arab Saudi, Qatar, Turki, AS dan beberapa negara Eropa menembakkan sebuah roket yang mengandung zat kimia ke desa Khan al-Assal, Aleppo pada Selasa. Perempuan dan anak-anak dilaporkan diantara para korban senjata kimia tersebut.

Serangan mematikan itu terjadi beberapa jam setelah koalisi oposisi Suriah (SNC) memilih Ghassan Hitto, warga negara Amerika keturunan Suriah, sebagai "perdana menteri" pemerintah interim Suriah.[IT/On]