Islam Times - Wahabi Esktrim Perusak Revolusi Tunisia

Islam Times- "Inisiatif pembentukan kabinet teknokrat itu gagal, karena tidak disepakati secara konsensus... ," kata Jebali pada wartawan di konferensi pers setelah pertemuan di Carthage, Tunis.

Perdana Menteri Tunisia Hamadi Jebali mengatakan rencananya untuk menyelesaikan krisis politik yang melanda negara itu melalui pembentukan pemerintah teknokrat telah gagal.

Pada hari Senin (18/2/13), Jebali mengatakan partai-partai politik utama Tunisia mampu membentuk kabinet teknokrat untuk mengatasi krisis nasional yang dimulai setelah pembunuhan seorang politikus oposisi terkemuka, Reuters melaporkan.

"Inisiatif pembentukan kabinet teknokrat itu gagal, karena tidak disepakati secara konsensus... ," kata Jebali pada wartawan di konferensi pers setelah pertemuan di Carthage, Tunis.

Sementara itu, Abdelfattah Mourou, wakil Ennahda di Tunisia menyebut kelompok-kelompok Wahabi merusak stabilitas di negara itu. Menurutnya, kelompok anti-revolusi tersebut berkomplot dengan kekuatan asing melawan Tunisia.

Dalam wawancaranya dengan Fars News, Selasa, 19/02/13, Abdelfattah Mourou mengatakan, "Pihak yang melakukan aksi teror itu tidak ingin melihat proses demokratis peralihan kekuasaan di Tunisia berjalan mulus. Mereka tidak senang melihat bangsa Tunisia menentukan nasibnya sendiri dan berhasil membawa revolusi tanpa intervensi asing.

"Mereka berharap revolusi bangsa Tunisia kalah, oleh karenanya bukan tidak mungkin mereka juga menghendaki tergulingnya pemerintahan Islam," tegasnya.

"Sejak kelompok ekstrem Wahabi mendapatkan peluang melancarkan aksi-aksinya, sudah sering terjadi perdebatan sengit ideologis antara berbagai aliran pemikiran di Tunisia. Padahal sebelumnya bangsa Tunisia tidak pernah mengalami benturan pemikiran sekeras ini, dan Wahabi dapat menyeret bangsa kami ke jurang kehancuran serta perpecahan." [IT/r]