Islam Times - Saudi Arabia Transfer Senjata untuk Teroris Suriah Via Irak

Islam Times- Senjata-senjata dan peralatan perang itu diselundupkan Saudi dan dikirim ke teroris untuk milisi Tentara Suriah Gratis (FSA), dan menurut sumber itu, sejumlah besar senjata saat ini sedang ditransfer ke Suriah.

Kerajaan diktator Arab Saudi yang bermazhab Wahabi saat ini menjadi bandar senjata gelap untuk dipasok ke teroris di Suriah. Perdangangan itu meliputi jenis perdagangan senjata berat, amunisi, bom, peralatan militer dan obat-obatan ke Irak melalui sebuah kota di provinsi Barat al-Anbar yang kemudian senjata-senjata itu sebagiannya dikirim ke medan pertempuran untuk teroris di Suriah. Sumber keamanan di Irak mengungkapkan Rabu, 26/12/12.

Sumber-sumber informasi keamanan yang meminta untuk tidak menyebutkan namanya kepada Fars News Agency mengatakan, Arab Saudi menggunakan kota al-Nakhib di perbatasan Ar'ar sebagai transit senjata yang merupakan perbatasan resmi dan penyeberangan antara Arab Saudi dan Irak untuk mengirim peralatan militer baik untuk teroris di Irak maupun di Suriah.

Senjata-senjata dan peralatan perang itu diselundupkan Saudi dan dikirim ke teroris untuk milisi Tentara Suriah Gratis (FSA), dan menurut sumber itu, sejumlah besar senjata saat ini sedang ditransfer ke Suriah.

Kota al-Nakhib dengan populasi lebih dari 5.000 penduduk sebagian besar dihuni oleh para anggota suku al-Hezal yang didukung oleh semua suku pro-Salafi Wahabi di Irak.

Kota ini terletak dengan Arab Saudi dari Selatan, terletak sebelah Utara Yordan dan kota suci Karbala dari Timur Laut. Kota ini selalu menjadi pusat perhatian AS sebagai basis dan pangkalan militernya di Irak.

Awal bulan ini, pengadilan pidana di propinsi al-Anbar menghukum mati tujuh orang karena terlibat dalam membunuh 22 penumpang bus muslim Syiah di daerah al-Nakhib pada tahun 2011.

Sejumlah pria bersenjata mengenakan atrubut khas teroris Salafi menghentikan perjalanan bus dari Suriah ke al-Nakhib, dan membunuh 22 penumpang laki-laki, sementara delapan penumpang lainnya, semuanya wanita dan anak-anak, selamat.

Juga pada hari Senin lalu, seorang legislator senior Irak memperingatkan plot dan konspirasi sektarian yang dipuci oleh Turki, Qatar, dan Arab Saudi di negaranya, dan menyerukan sesama warga untuk tetap waspada terkait upaya tersebut.

Awal tahun ini, Perdana Menteri Irak Nouri Maliki juga mengatakan bahwa Arab Saudi dan Qatar berusaha melaksanakan plot di Suriah seperti mereka saat melawan Irak dalam upaya menggulingkan pemerintah negara itu dengan mengirim teroris ke negara itu.

Qatar dan Arab Saudi, dua monarki absolut anti demokrasi yang ironisnya menyerukan demokrasi di Suriah dengan membantu teroris di negara itu finansial dan logistik. [Islam Times/on]