Zionis Israel - AS:
Pemimpin Partai Israel Menyebut Trump sebagai ‘Utusan Tuhan’
6 Feb 2025 11:49
IslamTimes - Presiden AS telah mengusulkan untuk mengambil alih kendali Gaza dan mengubahnya menjadi “Riviera Timur Tengah”
Presiden AS Donald Trump “bertindak sebagai utusan Tuhan bagi orang-orang Yahudi,” kata pemimpin partai Shas Ultra-Ortodoks Zionis Israel Aryeh Deri dalam menanggapi usulan presiden AS agar Amerika mengambil alih kendali atas Gaza.
Usulan Trump, yang diungkapkan selama konferensi pers dengan Perdana Menteri Zionis Israel Benjamin Netanyahu di Gedung Putih pada hari Selasa (4/2), melibatkan AS yang bertanggung jawab untuk membongkar persenjataan yang tidak meledak, meratakan bangunan yang hancur, dan membangun kembali Gaza.
Ia menyarankan bahwa daerah itu bisa menjadi tempat yang “luar biasa”, yang menarik orang-orang dari seluruh dunia. “Saya tidak ingin menjadi manis. Saya tidak ingin menjadi orang bijak, tetapi – Riviera Timur Tengah. Ini bisa menjadi sangat luar biasa,” kata Trump.
Reaksi di antara politisi Zionis Israel sangat antusias. “Anda bertindak sebagai utusan Tuhan bagi orang-orang Yahudi, dan Anda telah mencapai kesuksesan besar karena pendirian teguh Anda di sisi yang benar dari orang-orang Zionis Israel terhadap semua musuhnya,” jawab Deri.
Netanyahu mencatat, “Saya pikir ini adalah sesuatu yang dapat mengubah sejarah, dan sangat penting untuk benar-benar memperjuangkan ide ini.”
Mantan Menteri Keamanan Nasional Itamar Ben Gvir mengungkapkan kegembiraannya di media sosial, menulis, “Donald, ini tampak seperti awal dari persahabatan yang indah.”
Menteri Keuangan Bezalel Smotrich juga menyuarakan dukungan, menekankan potensi perubahan positif yang signifikan di wilayah tersebut.
Namun, usulan tersebut telah menuai kritik internasional. Presiden Palestina Mahmoud Abbas mengutuk rencana tersebut, menegaskan bahwa hal itu melanggar hukum internasional dan mengabaikan hak-hak rakyat Palestina.
Beberapa negara, termasuk Arab Saudi, Mesir, dan Yordania, juga telah menolak gagasan tersebut, menggambarkannya sebagai pembersihan etnis. Mereka menekankan pentingnya solusi dua negara dan perlunya membangun kembali Gaza tanpa menggusur penduduknya.
Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov menegaskan kembali pendirian Rusia bahwa penyelesaian konflik Timur Tengah harus didasarkan pada koeksistensi dua negara – Zionis Israel dan Palestina. Usulan Trump juga menuai kecaman dari sejumlah pemimpin Uni Eropa, China, Brasil, Australia, dan PBB.[IT/r]
Story Code: 1188933