Palestina vs Zionis Israel:
Pesan Terselubung di Balik Pembebasan Tawanan oleh Brigade Al-Qassam Hamas
4 Feb 2025 12:11
IslamTimes - Perlawanan Palestina terus mengirim pesan kuat kepada Zionis “Israel” melalui serangkaian serah terima tawanan yang dirancang dengan cermat, masing-masing ditujukan untuk memperkuat posisinya. Brigade Al-Qassam, sayap militer Hamas, menunjukkan tingkat organisasi dan kehadiran militer yang tinggi saat membebaskan kelompok tawanan keempat pada hari Sabtu (1 Februari). Dalam aksi simbolis, mereka menyerahkan tiga tawanan Zionis Israel, termasuk satu warga negara Amerika, kepada Palang Merah di Gaza.
Acara ini berlangsung di Pelabuhan Gaza dan Khan Yunis, menampilkan spanduk dengan slogan "Zionisme tidak akan menang", serta simbol unit militer dan intelijen Zionis Israel, termasuk Unit 8200, Unit 9900, Unit Elang (414), Divisi Fire Foxes (143), dan Shin Bet (Badan Keamanan Zionis Israel). Pemandangan ini juga mencakup peta yang menyoroti permukiman Zionis Israel Ra’im, dengan seorang anggota Al-Qassam bersenjata berdiri di sampingnya. Sebuah kendaraan militer Zionis Israel yang direbut dalam Operasi “Banjir Al-Aqsa” juga dipajang secara mencolok.
Pesan di Balik Kendaraan Militer Zionis Israel yang Disita
Tawanan yang dibebaskan dalam kelompok ini termasuk Yarden Bibas dan Ofir Calderon, yang diangkut dengan kendaraan militer Israel yang disita ke lokasi serah terima di Khan Yunis, Gaza Selatan. Sementara itu, Keith Segal, tawanan berkewarganegaraan Amerika, dipindahkan melalui Pelabuhan Gaza.
Menampilkan kendaraan militer Zionis Israel yang direbut bertujuan untuk menegaskan bahwa Israel tidak hanya gagal membebaskan tawanan mereka tetapi juga gagal merebut kembali aset militernya yang hilang dalam konfrontasi pada 7 Oktober 2023. Namun, pesan yang paling mencolok adalah kehadiran Haitham Al-Hawajri, komandan Brigade Al-Shati, yang sebelumnya diklaim telah dibunuh oleh Pasukan Pendudukan Israel (IOF) dalam kampanye militernya di Gaza.
Saluran TV Zionis Israel Channel 13 mengonfirmasi bahwa Hamas menyisipkan pesan strategis dalam setiap pembebasan tawanan, dengan lokasi serah terima yang dipilih mencerminkan kendali Hamas yang masih kuat di wilayah tersebut meskipun ada serangan Zionis Israel yang terus berlanjut.
Serah terima Segal di Pelabuhan Gaza dilakukan dengan pertunjukan militer dramatis oleh pejuang Al-Qassam, dengan Al-Hawajri hadir secara terbuka. Foto-foto anggota dewan militer Al-Qassam yang telah gugur, termasuk Kepala Staf Mohammed Deif, juga ditampilkan, menekankan warisan perjuangan perlawanan.
Para pejuang Al-Qassam dari unit infanteri, penembak jitu, dan lapis baja mengamankan lokasi selama berjam-jam sebelum kedatangan Unit Bayangan, unit elite yang mengawal Segal selama 15 bulan dalam tahanan mereka.
Seperti dalam pertukaran sebelumnya, para pejuang Al-Qassam membawa senjata yang mereka rampas dari IOF selama Operasi "Badair Al-Aqsa". Namun, kali ini, persenjataan yang lebih canggih ditampilkan secara mencolok saat pembebasan Segal berlangsung.
Hamas: "Kami Masih Ada"
Serah terima yang diatur ini secara langsung membantah klaim Israel bahwa kapabilitas militer Hamas telah dihancurkan. Adegan yang dirancang dengan hati-hati ini menegaskan pesan: "Kami masih ada."
Elemen kunci lainnya adalah kondisi tawanan. Sumber Palestina mencatat bahwa penampilan sehat para tawanan mencerminkan perlakuan etis yang ditegakkan oleh perlawanan, yang melarang penyiksaan atau penyalahgunaan tawanan, bahkan terhadap perwira militer berpangkat tinggi.
Keadaan para tawanan ini berbeda tajam dengan perlakuan Israel terhadap tahanan Palestina, yang sering mengalami penyiksaan, dan dalam beberapa kasus, dibunuh, seperti yang terjadi pada syahid Walid Daqqa.
Peneliti Palestina membandingkan perilaku perlawanan—yang mantan Menteri Perang Zionis Israel Yoav Galant sebut sebagai “binatang manusia”—dengan tindakan pasukan Israel. Mereka berpendapat bahwa perbedaan ini seharusnya mendorong komunitas internasional untuk meninjau kembali sikapnya terhadap cara masing-masing pihak memperlakukan tahanan.
Pada hari Kamis (30 Januari), Brigade Al-Qassam menyerahkan tentara tawanan Agam Berger dari kamp Jabalia di Gaza utara, sementara Brigade Al-Quds secara bersamaan membebaskan tawanan Arbel Yehuda dan Gadi Moses dari Khan Yunis. Sebagai gantinya, otoritas Israel membebaskan 110 tahanan Palestina dari penjara-penjara Zionis Israel.
Sabtu lalu (24 Januari), Brigade Al-Qassam mentransfer empat tentara perempuan Zionis Israel kepada Palang Merah di Palestine Square, Kota Gaza. Dalam pertukaran ini, otoritas pendudukan Zionis Israel membebaskan 200 tahanan Palestina yang menjalani hukuman seumur hidup atau jangka panjang ke Tepi Barat, Yerusalem, Gaza, dan luar negeri, sebagai bagian dari fase kedua kesepakatan pertukaran tawanan yang dimediasi gencatan senjata.[IT/r]
Story Code: 1188488