QR CodeQR Code

Suriah - Zionis Israel:

“Kelompok Perlawanan Baru Suriah Janjikan Serangan ‘Kejutan’ terhadap Pasukan Israel dan ‘Geng Teroris’ Jolani

3 Feb 2025 10:49

IslamTimes - Sebuah kelompok perlawanan baru telah muncul di Suriah, berjanji untuk melakukan serangan "kejutan" terhadap pasukan Zionis Israel yang menduduki negara itu serta "geng teroris" dari "presiden" yang mengklaim diri, Abu Mohammed al-Jolani.


Front Perlawanan Islam di Suriah (IRFS) menyampaikan pernyataan pada hari Jumat (131/1), mencatat bahwa mereka telah melakukan satu serangan terhadap pasukan Israel di provinsi Quneitra, di bagian barat daya Suriah, pada akhir Januari.

Operasi tersebut, menurut IRFS, menandai awal dari pembalasan mereka "terhadap Zionis Israel, bersamaan dengan operasi kami melawan geng teroris Jolani."

Perkembangan ini mengonfirmasi prediksi banyak pejabat regional dan tokoh perlawanan tentang kemunculan kelompok pejuang perlawanan di negara Arab tersebut.

Kelompok ini muncul kurang dari dua bulan setelah Suriah diambil alih oleh militan dukungan asing dari Hay’at Tahrir al-Sham (HTS), yang menguasai seluruh wilayah negara itu di tengah serangan udara intensif Israel di seluruh Suriah. Tel Aviv telah meningkatkan agresinya terhadap negara tersebut dengan dalih mencegah meluasnya kekerasan ke wilayah Palestina yang diduduki.

HTS sebelumnya hanya menguasai beberapa wilayah di utara Suriah setelah didorong mundur oleh Damaskus dan sekutunya sejak pecahnya militansi yang didukung Barat dan Israel pada tahun 2011.

Meskipun serangan Zionis Israel telah menyebabkan kehancuran besar pada infrastruktur sipil dan militer Suriah, Jolani menyatakan bahwa ia tidak berniat berkonflik dengan Tel Aviv.

Jolani dan Ambisinya di Suriah
Mantan komandan HTS, yang mengklaim dirinya sebagai "presiden" Suriah pada akhir bulan lalu, kini diharapkan membentuk "badan legislatif sementara" hingga "konstitusi baru" disahkan, menurut laporan Ghani.

Di awal keterlibatannya dalam kekerasan regional, Jolani berperan sebagai komandan Daesh (ISIS/IS) di provinsi Nineveh dan Mosul di Irak sebelum dipilih langsung oleh mantan pemimpin Daesh, Abu Bakr al-Baghdadi, pada tahun 2012 untuk mendirikan cabang Daesh di Suriah. Hal ini terjadi pada awal militansi yang didukung asing terhadap pemerintahan mantan presiden Suriah, Bashar al-Assad.

Dalam pernyataannya pada hari Jumat, faksi perlawanan Suriah yang baru ini menjelaskan keadaan seputar serangan anti-Zionis Israel yang mereka lakukan pada 31 Januari. Mereka mengatakan bahwa operasi tersebut memaksa pasukan Zionis Israel untuk "mundur dan menarik diri."

"[Kami tidak akan membiarkan rezim Zionis Israel] menduduki tanah kami, dan kami akan terus mengawasi kalian serta geng Jolani dengan penyergapan dan serangan kejutan yang tepat sasaran," tambah mereka.

Pada hari yang sama, Radio Militer Zionis Israel melaporkan bahwa sekelompok pria bersenjata telah menembaki pasukan pendudukan Israel di pedesaan Quneitra. Namun, laporan tersebut mengklaim bahwa insiden itu tidak menyebabkan korban jiwa.

Koresponden Zionis Israel, Doron Kadosh, menggambarkan kejadian itu sebagai "insiden yang sangat tidak biasa," menandai pertama kalinya dalam dua bulan terakhir bahwa kelompok bersenjata mencapai "wilayah operasi pasukan kami dan melepaskan tembakan ke arah mereka."

"Sebuah kelompok yang menyebut dirinya Front Perlawanan Islam di Suriah mengklaim bertanggung jawab atas penembakan terhadap pasukan kami... Masih terlalu dini untuk mengetahui apakah ini awal dari perlawanan bersenjata yang terorganisir terhadap aktivitas Zionis Israel di Suriah," katanya.

IRFS dilaporkan sebagian besar terdiri dari Muslim Syiah Suriah dan sebelumnya dikenal sebagai "Front Pembebasan Selatan."

Menurut pernyataan mereka, kelompok ini didirikan untuk "melindungi rakyat Suriah dan mengusir Israel dari wilayah Suriah."[IT/r]
 
 


Story Code: 1188260

News Link :
https://www.islamtimes.com/id/news/1188260/kelompok-perlawanan-baru-suriah-janjikan-serangan-kejutan-terhadap-pasukan-israel-dan-geng-teroris-jolani

Islam Times
  https://www.islamtimes.com