QR CodeQR Code

Palestina vs Zionis Israel:

Tahanan Israel Yehoud Desak Trump dan Netanyahu untuk Jamin Gencatan Senjata

28 Jan 2025 11:58

IslamTimes - Seorang tahanan Zionis Israel, yang pembebasannya menjadi masalah antara Perlawanan Palestina dan pendudukan Zionis Israel, menyerukan kepada rezim pendudukan dan Amerika Serikat untuk menjamin stabilitas gencatan senjata di Gaza.


Brigade al-Quds, sayap militer dari Gerakan Jihad Islam Palestina, pada hari Senin (27/1) merilis pesan dari tahanan Israel Arbel Yehoud.
 
Dalam pesannya, Yehoud meminta mantan Presiden AS Donald Trump dan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu untuk "memastikan kelanjutan perjanjian gencatan senjata sesuai rencana, sehingga semua tahanan dapat kembali dengan selamat, dan tahanan Palestina dapat dibebaskan serta kembali ke rumah mereka dengan aman."
 
Kepada keluarganya, Yehoud memperkenalkan dirinya sebagai mantan tentara pasukan pendudukan Israel, yang telah bertugas selama dua tahun. Dia menyatakan harapan untuk bisa kembali kepada orang-orang yang dicintainya, seperti para tahanan perempuan yang baru-baru ini dibebaskan dalam kesepakatan pertukaran tahanan. Yehoud juga meyakinkan keluarganya bahwa dia dalam keadaan sehat dan masih berada dalam pengawasan Brigade al-Quds.
 
Yehoud, yang pembebasannya telah dituntut oleh Zionis "Israel" sebelum mengizinkan kembalinya warga Palestina yang mengungsi, dijadwalkan akan diserahkan oleh Perlawanan Palestina dalam beberapa hari mendatang, menurut laporan AFP pada hari Minggu yang mengutip dua sumber Palestina.
 
"Arbel Yehoud diperkirakan akan dibebaskan sebelum pertukaran [tahanan] berikutnya," yang dijadwalkan pada 1 Februari, kata seorang sumber dari Gerakan Jihad Islam Palestina (PIJ).
 
Sumber Palestina lainnya yang mengetahui masalah tersebut mengatakan pembebasan Yehoud diharapkan terjadi pada hari Jumat (31/1).
 
Yehoud Akan Ditukar dengan 30 Tahanan Palestina
"Pembebasan Arbel Yehoud kemungkinan besar akan terjadi pada hari Jumat mendatang dengan imbalan 30 tahanan yang menjalani hukuman seumur hidup," ujar sumber tersebut, berbicara secara anonim karena tidak diberi wewenang untuk membahas masalah ini secara publik.
 
Zionis "Israel" telah menuduh Hamas melanggar perjanjian gencatan senjata karena tidak membebaskan Yehoud selama putaran kedua pertukaran tahanan pada hari Sabtu.
 
Sebagai warga sipil, Yehoud "seharusnya dibebaskan" selama pertukaran kedua berdasarkan ketentuan gencatan senjata, klaim kantor Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dalam sebuah pernyataan.
 
Kantor Netanyahu menggambarkan tindakan Hamas sebagai pelanggaran perjanjian gencatan senjata, bersumpah bahwa Zionis "Israel" "tidak akan mengizinkan warga Gaza melintas ke bagian utara Jalur Gaza sampai pembebasan warga sipil Arbel Yehoud ... diatur."
 
Hamas mengatakan sedang memantau, melalui perantara, pencegahan oleh rezim pendudukan Zionis Israel terhadap pengungsi yang ingin kembali dari Gaza selatan ke Gaza utara, yang merupakan pelanggaran dan pelanggaran perjanjian gencatan senjata.
 
Dalam pernyataan yang menanggapi pelanggaran perjanjian oleh Zionis Israel, Hamas menunjukkan bahwa Zionis "Israel" sedang menunda pelaksanaan perjanjian dengan dalih tahanan Zionis Israel Arbel Yehoud, meskipun "gerakan tersebut telah menginformasikan kepada para perantara bahwa dia masih hidup dan telah memberikan semua jaminan yang diperlukan untuk pembebasannya."[IT/r]
 
 


Story Code: 1187047

News Link :
https://www.islamtimes.com/id/news/1187047/tahanan-israel-yehoud-desak-trump-dan-netanyahu-untuk-jamin-gencatan-senjata

Islam Times
  https://www.islamtimes.com