Islam Times - Pasukan Pendudukan Israel Mundur dari Kota-Kota Bint Jbeil, Terus Melanggar Gencatan Senjata Saat Batas Waktu Berakhir

Pasukan Pendudukan Israel Mundur dari Kota-Kota Bint Jbeil, Terus Melanggar Gencatan Senjata Saat Batas Waktu Berakhir

IslamTimes - Komando Angkatan Darat Lebanon mengumumkan pada hari Sabtu (25/1) bahwa unit-unit militer telah dikerahkan di kota Qawzah, Debel, Hanin, dan Beit Lif – Bint Jbeil di sektor tengah Lebanon Selatan setelah Zionis Israel mundur.

Komando angkatan darat meminta warga untuk tidak mendekati area yang ditinggalkan oleh Zionis Israel dan mematuhi instruksi dari unit-unit militer.

Sementara itu, unit-unit militer Lebanon mendampingi penduduk setempat untuk memeriksa kota mereka di Teir Harfa dan Shiheen di Lebanon Selatan setelah penarikan.

Namun, pelanggaran gencatan senjata oleh Zionis Israel di Lebanon Selatan terus berlanjut, seperti yang dilakukan oleh buldoser musuh yang menggaruk tanah dan tank Merkava yang memblokir jalan raya utama di daerah Wadi Slouki untuk mencegah kembalinya warga lokal, sementara batas waktu penarikan musuh akan berakhir.

Perlu dicatat bahwa batas waktu tersebut akan berakhir pada hari Minggu, 26 Januari 2025, pukul 4 pagi. Dengan demikian, beberapa jam memisahkan daerah perbatasan dari perkembangan dramatis jika Zionis Israel bersikeras untuk mempertahankan pasukannya yang menduduki wilayah-wilayah di Lebanon Selatan.

Zionis Israel melakukan ledakan besar di kota perbatasan Mays Al-Jabal, Lebanon Selatan.

Pada hari Sabtu, Angkatan Darat Lebanon menyalahkan Zionis Israel atas keterlambatan penarikan dari daerah perbatasan di selatan Sungai Litani sebagaimana yang diatur dalam perjanjian gencatan senjata yang mulai berlaku pada 27 November 2024 dan berakhir pada hari Minggu.

Presiden Republik, Jenderal Joseph Aoun, melanjutkan kontak dan konsultasi intensif pada hari Sabtu untuk menindaklanjuti situasi di selatan, mengingat perkembangan dan praktik serius Zionis Israel.

Dalam konteks ini, Presiden Aoun menerima panggilan sore ini dari Presiden Prancis Emmanuel Macron, di mana mereka membahas perkembangan di selatan, upaya yang dilakukan untuk mengendalikan eskalasi dan menemukan solusi yang sesuai yang memastikan pelaksanaan perjanjian gencatan senjata, serta langkah-langkah yang harus diadopsi untuk meredakan eskalasi. Presiden Prancis memastikan bahwa dia sedang melakukan kontak untuk mempertahankan gencatan senjata dan menyelesaikan implementasi perjanjian tersebut.

Sebaliknya, Presiden Aoun menegaskan kepada rekannya dari Prancis pentingnya mewajibkan Zionis Israel untuk melaksanakan ketentuan perjanjian demi menjaga stabilitas di selatan, serta menghentikan pelanggaran berulang-ulang mereka, terutama penghancuran desa-desa yang berdekatan dengan perbatasan selatan dan pembuldoseran lahan, yang akan menghambat kembalinya penduduk ke daerah mereka.[IT/r]