Islam Times - Komandan Hamas Muncul Kembali dalam Video Membantah Klaim Israel telah Membunuhnya

Komandan Hamas Muncul Kembali dalam Video Membantah Klaim Israel telah Membunuhnya

IslamTimes - Kemunculan kembali seorang komandan tinggi gerakan perlawanan Palestina Hamas dalam sebuah klip video membantah klaim militer Zionis Israel yang telah membunuhnya di Jalur Gaza utara Mei lalu.

Media Palestina Arab48 merilis rekaman Hussein Fayyad di sebuah pemakaman di Gaza utara pada hari Rabu (22/1) saat ia berbicara di antara sekelompok orang di tengah reruntuhan bangunan yang dibom.

Video tersebut, yang dibagikan secara luas di media sosial, menunjukkan Fayyad memuji perlawanan Gaza terhadap agresi rezim Israel selama berbulan-bulan dan menganggap serangan itu sia-sia.

“Ketika yang kuat tidak mencapai tujuan mereka, mereka dikalahkan, tetapi yang lemah, yang mencegah yang kuat mencapai tujuan mereka, adalah pemenangnya,” kata komandan Hamas.

"Gaza telah muncul tak tergoyahkan. Kita semua melihat kemarin bagaimana Gaza berdiri sebagai pemenang dengan kepala tegak.”

Tentara pendudukan Israel mengklaim pada bulan Mei tahun lalu bahwa Fayyad, komandan Brigade Beit Hanoun dari Brigade al-Qassam, sayap militer Hamas, telah "dihilangkan" dalam operasi bawah tanah di terowongan Jabaliya, utara Kota Gaza.

Setelah rekaman tersebut dirilis pada hari Rabu, militer Zionis Israel terpaksa mengakui bahwa klaimnya tentang pembunuhan komandan Hamas didasarkan pada intelijen yang cacat.

Kemunculan kembali Fayyad sekali lagi menimbulkan pertanyaan tentang klaim medan perang Israel di Gaza karena rezim tersebut di masa lalu secara keliru mengklaim pembunuhan tokoh-tokoh penting Palestina.

Rezim Zionis Israel dipaksa untuk menyetujui perjanjian gencatan senjata dengan Hamas pada hari Minggu, yang mengakhiri lebih dari 15 bulan agresi tanpa ampun di Jalur Gaza yang diblokade.

Serangan brutal Zionis Israel di wilayah yang dikepung, yang dimulai pada 7 Oktober 2023, menewaskan lebih dari 47.000 warga Palestina dan melukai hampir 112.000 orang lainnya.

Jumlah korban terus bertambah saat keluarga-keluarga kembali ke reruntuhan rumah-rumah lama mereka setelah gencatan senjata, mencari jenazah orang-orang terkasih yang tertinggal setelahnya.

Kementerian Kesehatan Palestina melaporkan bahwa sekitar 10.000 jenazah masih belum ditemukan di bawah reruntuhan.[IT/r]